Banner Perpustakaan

Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (48)

Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (48)

Jalan Pasundan ini awalnya adalah tanah milik mantan Gubernur Bengkulu Suprapto yang digarap warga untuk menumpang dan akhirnya menjadi nama kelurahan di Kota Bengkulu-Azmaliar Zaros-

 

 

48. Kelurahan Sumber Jaya

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM -  Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota   ini memiliki Muara Dua dan  Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.

Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar  dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi,  Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus.

Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun  Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan PengantunganPenurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya.  

Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris  tebal atau hitam itu   merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.ONLINE.COM, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.

Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : [email protected]. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)

 

 

Sumber Jaya, Pusat Meraih Kehidupan Lebih Baik

 

Begitu juga dengan Kelurahan Sumber Jaya, daerah ini juga termasuk salah satu nama kelurahan unik di Kota Bengkulu. Kelurahan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Kampung Melayu. Kenapa daerah ini sampai dinamakan Sumber Jaya?  Ikuti saja tulisan Wartawan RADARBENGKULU.ONLINE.COM berikut ini.

 

AZMALIAR ZAROS, Kota Bengkulu

 

SUMBER JAYA ini, kata tokoh masyarakat Sumber Jaya, Sarbini dahulunya merupakan bagian dari Wilayah Desa Kandang, Kecamatan Talang Empat Bengkulu Utara. Sehubungan dengan pemekaran wilayah Kota, daerah ini kemudian masuk wilayah Kota Bengkulu tanggal 31 Oktober 1987, yaitu masuk dalam  Kecamatan Kampung Melayu.

Kemudian, karena adanya perubahan status desa menjadi kelurahan tahun 2002, desa Kandang  ini menjadi kelurahan Kandang. Karena kelurahan ini wilayahnya luas sekali, maka dibagi menjadi 4 kelurahan. Yaitu Kelurahan Kadang, Teluk Sepang, Kandang Mas dan Sumber Jaya.

Kenapa daerah ini dinamakan Sumber Jaya? ‘’Daerah ini dinamakan Sumber Jaya karena daerah ini merupakan pusat tumpuan dan harapan warga untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bagus. Sebab, daerah ini sudah diberikan secara resmi oleh Gubernur Bengkulu waktu itu, Suprapto kepada warga untuk menggarapnya.

Dengan adanya tempat resmi ini, maka ini merupakan modal untuk memulai kehidupan yang lebih baik,’’ ujar Sarbini yang tinggal di Bengkulu tahun 1976 yang kini tinggal di Jalan Pasundan RT 5 RW 1 Sumber Jaya.

Lebih lanjut bapak yang lahir di Bandung bulan Agustus 1954 dan menetap di Sumber Jaya tahun 1982 ini mengatakan, tanah yang dihuni warga itu dahulu merupakan lahan tidur yang tak digarap.

Kabarnya, tanah itu milik pejabat Bengkulu. Setelah digarap warga, rupanya tanah itu adalah milik Gubernur Suprapto. Karena itu, warga yang menghuni dan menggarap lahan seluas 8 hektare itu sering diusir dari tempat itu.

 BACA JUGA:Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Mangkrak

Karena sering diusir, maka warga di daerah ini menghadap Gubernur Suprapto dan meminta lahan tersebut untuk digarap untuk pertanian dan tempat tinggal mereka. Sebab, mereka tak ada tanah di Bengkulu.

Karena kemauan warga yang tinggi untuk menggarap lahan itu, maka Gubernur mempersilahkan menggarap lahan itu dengan harapan jangan ditelantarkan. Diharapkan lahan itu menjadi lahan penghidupan yang baik dan sumber penghidupan. 

‘’Karena kami dipersilahkan menggarap lahan ini, kami senang sekali. Lahan itu kami kapling untuk 120 KK dan masing-masing KK mendapat tanah ukuran 10X20 meter,’’ujar bapak yang ditunjuk sebagai ketua RT setelah lahan itu disuruh garap oleh Gubernur Suprapto.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (47)

Setelah itu, daerah yang penduduknya dihuni sekitar 65 persen dari Jawa Barat ini mereka berinama dengan nama Sumber Jaya. Sumber Jaya itu maksudnya adalah tempat yang menjadi sumber penghidupan warga. Dan diharapkan mereka tidak tidak pindah-pindah lagi dari daerah ini.

Kemudian daerah ini mereka garap secara serius dengan tanaman palawija. Sedangkan hasilnya mereka jual ke Pasar Minggu. Sejak itu, daerah ini makin banyak penduduknya. Tanah ini kemudian mereka buatkan sertifikat dan mereka bias hidup tenang di daerah ini.

Sesepuh masyarakat Sumber Jaya, Nata yang ditemui secara terpisah mengatakan bahwa dia tinggal di daerah ini tahun 1982. Dahulu daerah ini dahulu merupakan lahan yang penuh dengan ilalang. Daerahnya masih hutan dan tidak digarap.

Karna lahanya kosong, warga menumpang tinggal di daerah ini. Namun, kemudian mereka diusir.  Walaupun diusir, mereka tetap bertahan dan memohon kepada pemerintah untuk diberikan hak untuk tinggal.

‘’Setelah berembuk, akhirnya kami diizinkan tinggal di daerah ini,’’ujar bapak yang lahir di Bandung tahun 1932 yang tinggal di Jln. Pasundan RT 5 RW 1 Sumber Jaya.

Sedangkan asal usul dinamakan Sumber Jaya, dia sendiri tidak tahu sejarahnya. Karena dia tidak ingat lagi.’Waktu kami tinggal di daerah ini masih banyak babinya, dan orang yang tua-tua sudah tidak ada lagi. Yang ada ini banyak keturunannya,’’kenangnya.


Inilah Kantor Lurah Sumber Jaya, Kota Bengkulu-Azmaliar Zaros-

Kelurahan Sumber Jaya ini dahulunya merupakan bagian dari Desa Kandang. Karena pemekaran wilayah tanggal 14 Juni 2005, kelurahan ini dibagi menjadi 4 kelurahan. Yaitu, Sumber Jaya, Kandang Mas, Teluk Sepang dan Kandang. Mereka ini mendiami 24 Rukun Tetangga (RT) dan 4 Rukun Warga (RW).


PT Pelabuhan Indonesia ini termasuk dalam wilayah Kelurahan Sumber Jaya-Azmaliar Zaros-

Letaknya, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kandang. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Betungan dan Kelurahan Teluk Sepang. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Kandang Mas. Sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Fasilitas yang ada di daerah ini antara lain , Kantor Lurah, Puskesmas, sekolah dasar, Kramil, Pelindo, Pertamina, Adpel, Klinik Kesehatan , Polaairud, KP3, mesjid. Daerah kita ini memiliki potensi pariwisata karena alamnya indah dan disini ada pantai Indah di RT 8.

Penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa. Antara lain Bengkulu, Minang, Jawa, Palembang, Medan, Aceh, China Keturunan, Bugis, Enggano. Sedangkan mata pencahariannya juga bermacam-macam. Ada berdagang, ada PNS, buruh, nelayan, petani. (*)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: