Banner Perpustakaan

Universitas Bengkulu Membantu Meningkatkan Kemampuan Mengajar Geometri Guru SD

Universitas Bengkulu Membantu Meningkatkan Kemampuan Mengajar Geometri  Guru SD

--


--
--

 

Melalui Pendekatan Matematika Horizontal-Vertikal Berbasis Teori Van Hiele

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Dosen Universitas Bengkulu (Unib) Program Pascasarjana (S2) Pendidikan Matematika melaksanakan Tri Dharma perguruan Tinggi dengan memberikan pelatihan kepada guru.

Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut yakni melaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan mengajar geometri melalui pendekatan matematika horizontal - vertikal berbasis teori Van Hiele bagi guru SD Negeri 9 Kota Bengkulu. 

"Pelatihan yang diberikan juga dapat mengurangi kecemasan para guru maupun siswa dalam pembelajaran matematika. Selain itu juga lewat pelatihan ini akan menghasilkan pemahaman yang bermakna bagi siswa dalam pelajaran geometri," kata Dr. Drs. Saleh Haji, M.Pd, pakar Pendidikan Matematika dan Ketua Gugus Pengendali Mutu (GKM) S2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu 

Kegiatan yang dilaksanakan September - Oktober 2022 diikuti oleh 29 guru kelas SDN 9 Kota Bengkulu. Pelatihan yang diberikan oleh Dosen Unib, Dr. Saleh Haji, M.Pd, Dr. Zamzaili, M.Pd serta dibantu Eka dan Geza Mahasiswa pascasarjana (S2) pendidikan matematika FKIP UNIB dapat meningkatkan kemampuan mengajar geometri bagi guru. 

BACA JUGA:Bawa Durian ke Rumah Artis, Mobil Berpendingin Bengkulu Selatan Ditarik KKP RI

Dr. Saleh Haji ditemui RADARBENGKULUONLINE.COM saat memberikan pelatihan di SDN 9 Kota Bengkulu mengatakan bahwa pelatihan ini untuk meningkatkan pengajaran geometri di sekolah dasar. 

Pelatihan ini sangatlah penting. Sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan bagi guru dengan metode dan pendekatan pengajaran terbaru. 

Lebih lanjut DR. Drs. Saleh Haji, M.Pd, suami dari Dr. Yumiati, M.Si (Dosen UT Bengkulu) tersebut menjelaskan, sebagai perbandingannya, pola pengajaran yang lama itu konvensional. Maksudnya, dalam mengajarkan geometri atau matematika biasanya guru menjelaskan pengertian tentang materi, definisi suatu konsep diberikan pada awal pelajaran.

Setelah itu diberikan contoh. Lalu diberikan soal sebagai aplikasi dari konsep. Setelah itu diberikan contoh konsep. Lalu diberikan latihan sebagai PR (Pekerjaan Rumah). Kira-kira modelnya seperti itu. Bisa disebut formal caranya.  Beda dengan yang sekarang ini. Dia dibalik, tidak lagi formal. Jadi pengajaran matematika bagi anak dimulai dari hal yang konkret.  Penjelasannya definisi konsep materi tidak mesti diawal, langsung memberikan contoh. 

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (64)

"Sebagai contohnya begini. Misalkan guru kita ingin menjelaskan terkait persegi panjang atau kubus.  Dengan pendekatan matematika horizontal - vertikal berbasis teori Van Hiele, bisa langsung memulainya dengan memberikan contoh benda - benda disekitar kita. Contohnya kubus, kita berikan contohnya kotak kue. Dan bisa juga siswa langsung mencari bagun yang menyerupai.   Dengan pendekatan matematika horizontal-vertikal dari benda sekitar kita seperti itu, maka siswa akan cepat menguasai dan memahaminya," katanya. 

Lanjut Dr. Drs.Saleh Haji, M.Pd, dalam matematika horizontal-vertikal itu, kubus itu sudah abstrak. Lalu dalam matematika horizontal ada konsep volume di kubus. Ini udah angka - angka. Ini yang disebut dengan matematika vertikal. 

Dr. Drs  Saleh Haji, M.Pd juga menerangkan, belajar geomteri dalam teori van hiele menjelaskan tahapan anak didalam belajar geomteri. Ada lima tahapan. Tahap pertama itu adalah pengenalan. Guru mengenalkan bangun geomteri saja. Jadi anak bisa mengenal bangun ruang tersebut.

Tahap Kedua, anak nanti mengerti sifat - sifat dari bangun geoimteri itu. Tahap ketiga yakni tahap mengurutkan. pada tahap ini siswa sudah bisa mengurutkan sifat bangun geometri.  Lalu kemampuan keempat berpikir deduktif. Dan kelima adalah tahap ketepatan. Pada tahap terakhir ini anak atau siswa dapat menetapkan bahwa rumus itu datang dari mana, alasannya apa, menggunakan defenisi yang tepat. 

Penggabungan mengajar geomteri melalui pendekatan matematika horizontal - vertikal berbasis teori van hiele ini menurut hasil penelitian siswa lebih cepat menangkap dan pahamnya lebih bermakna. Itu semua karena belajarnya diawali contoh dengan benda konkretnya.

Dari situ para siswa melakukan aktivitas penyeledikan. Ya, seperti mengamati, mengotakatik, berfikir dan mengingatnya. Jadinya mereka melakukan aktivitas, makanya hasilnya paham dan lebih bermakna.  Ini jauh lebih efektif dengan metode lama. Seperti menghafal saja. Akibatnya siswa mudah lupa dan kurang bisa mengembangkan.  

"Kita latih dan bimbing juga. Saat guru nanti ngajar akan kami awasi juga, apakah sudah benar menerapkan teori dari pelatihan ini", katanya. 

Para guru sangat antusias mengikuti pembelajaran ini. Karena sangat membutuhkannya agar proses belajar mengajar disekolah lebih baik lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: