Banner disway

Anggaran Terbatas, Walikota Bengkulu Putar Otak Pastikan Kebahagiaan Masyarakat

Anggaran Terbatas, Walikota Bengkulu Putar Otak Pastikan  Kebahagiaan Masyarakat

Walikota Bengkulu Dr Dedy Wahyudi SE MM-Riski/MC-Radar Bengkulu

radarbengkuluonline.id – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat tengah bersiap menghadapi tantangan fiskal nasional dengan pendekatan ketat dan terukur.

Namun, kebijakan ini membawa dampak ikutan yang tidak kecil bagi pemerintah daerah. Mulai dari tingkat provinsi hingga kota dan kabupaten. Ketika anggaran yang mengalir dari pusat mulai menyusut, kepala daerah dipaksa untuk memutar otak lebih keras guna memastikan roda pembangunan tetap bergerak, sementara janji-janji politik mereka selama kampanye masih menanti untuk ditunaikan.

BACA JUGA: Demo Depan Kantor DPRD Bengkulu Ricuh, Pagar Roboh, Dewan Tidak Nongol



Realita di lapangan menunjukkan adanya tekanan ganda bagi para kepala daerah. Di satu sisi, mereka harus mengakomodasi program-program pusat yang digelontorkan ke daerah.


Di sisi lain, janji politik kepala daerah, entah itu pembangunan infrastruktur lokal, pendidikan gratis, atau program sosial berbasis kearifan lokal, tidak semuanya mendapat alokasi dari pusat.

BACA JUGA:Rencananya Sih, Sampah di Kota Bengkulu akan Diolah Menjadi Sumber Energi Listrik



Maka, ketika dana dari pusat menipis dan kewajiban daerah bertambah, para Walikota, Bupati, dan Gubernur berada di persimpangan sulit antara loyalitas pada kebijakan pusat dan tanggung jawab moral terhadap rakyat yang memilih mereka.

Hal inilah yang dirasakan Walikota Bengkulu Dr Dedy Wahyudi SE MM. Ia harus memutar otak agar pembangunan di Kota Bengkulu tetap berjalan dan hak pegawai tetap terpenuhi.

BACA JUGA:Diduga Agak Janggal, Dana Desa Tangga Batu Dilaporkan Warga ke Kejari Seluma



“Kondisi sekarang sedang tidak baik-baik saja. Bukan hanya Kota Bengkulu, tapi se-Indonesia,” ujar Walikota.

Yang lebih beratnya lagi di tengah efisiensi ini, Walikota harus memikirkan nasib Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau honorer yang sudah diusulkan menjadi PPPK.

BACA JUGA: PT. Ikonik Sinergi Persada Audiensi dengan Pemkot Bengkulu



“Emang dilematis. Disisi lain saya selaku Walikota ingin memberi ruang lapangan pekerjaan kepada teman-teman yang sudah lama honor untuk diangkat. Total termasuk dengan R3 R4 itu kurang lebih ada 3.500,” jelas Dedy.

Ia pun telah bersurat kepada Kemendagri terkait kondisi saat ini.

Meskipun dilematis, Dedy tetap memprioritas pembangunan di Kota Bengkulu. Baik itu jalan, drainase, lampu jalan dan infrastruktur lainnya.

BACA JUGA: Supaya Pedagang Tidak Jualan di Depan Mega Mall, Pemkot Bengkulu akan Pasang Ini



“Saya minta kepada Kepala BPKAD untuk anggaran pembangunan tetap tinggi,” tegasnya.

Berkenaan hal ini, Walikota terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor agar janji politiknya kepada masyarakat dan tata kelola pemerintahan terimplementasi dengan baik.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: