Banner disway

Ribuan Hektar Lahan Persawahan Daerah Irigasi Sayap Kiri Bendung Manjunto Tidak Digarap

 Ribuan Hektar Lahan Persawahan Daerah Irigasi Sayap Kiri Bendung Manjunto Tidak Digarap

Ribuan Hektar Lahan Persawahan Daerah Irigasi Sayap Kiri Bendung Manjunto Tidak Digarap-dok RBO-

 

RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Pasca panen raya musim tanam ke-dua (MT-2) tahun 2025, ribuan hektar lahan persawahan Daerah Irigasi (DI) sayap kiri Bendung Manjunto, Kabupaten MUKOMUKO mayoritas tidak digarap kembali untuk tanaman lain selain padi. 

Pasalnya, sejak 1 September lalu, pintu air irigasi sayap kiri Bendung Manjunto resmi ditutup. Penutup itu dilakukan untuk perbaikan jaringan irigasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Wilayah Sungai BWS Sumatera VII. 

 

"Puncak panen raya kemarin itu bulan Oktober lalu. Setelah panen lahan sawah sayap kiri kalau kami lihat sekarang tidak digarap. Ini yang saya sampaikan untuk wilayah Lubuk Pinang," ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Lubuk Pinang, Trisno Putra, SP. dalam keterangannya, Senin 3 November 2025. 

BACA JUGA:Dapat Bantuan Kursi Roda dari Walikota, Air Mata Nenek Ekoni Kebun Beler Tak Terbendung Lagi

Faktor lain petani tidak menggarap lahan sawah mereka, sambung Trisno lantaran nyaris 10 hari pasca panen raya, tidak pernah turun hujan. Sehingga tentu kondisi itu membuat petani khawatir kekurangan pasokan air. 

 

"Memang kalau untuk padi tidak mungkin kan, sedang dalam pengeringan irigasi. Tapi diganti komoditi lain juga takut. Sudah 10 hari tidak hujan. Mau jagung, timun, atau semangka juga butuh air untuk penyiraman. Cuaca cukup mengkhianatirkan," papar Trisno. 

 

Rencana petani di daerah irigasi sayap kiri Bendung Manjunto, sambungnya, sebagain besar berencana akan star lebih awal menanam padi pada tahun 2026 mendatang. 

 

Asalkan, pengerjaan proyek irigasi BWS Sumatera VII tuntas tepat waktu, dan puntuk irigasi dibuka sesuai tanggal yang ditetapkan.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: