Banner disway

Jumat Bukan Sekadar Rutinitas Pekanan

Jumat Bukan Sekadar Rutinitas Pekanan

Ustadz Ahmad Sidik, S.Mn.-Adam-Radar Bengkulu

radarbengkuluonline.id -- Para pembaca  rahimakumullah, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat  lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Jumat Bukan Sekadar Rutinitas Pekanan.


Materi ini ditulis oleh Ustadz Ahmad Sidik, S.Mn. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid  Nurul Yaqin, Jalan Setia Negara Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. 


Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.




Dhuyufurrahman tamu undangan Allah yang berbahagia
Alhamdulillah, tiada kata yang pantas kita ucapkan kecuali memuji Allah ﷻ, bersyukur atas segala macam kenikmatan yang Dia berikan kepada kita. Nikmat hidayah, kesehatan, waktu luang, dan masih banyak nikmat lain yang tidak bisa kita hitung satu persatu.


Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Seorang nabi sekaligus rasul yang dititah untuk mendakwahkan kalimat tauhid serta menyebarkan agama Islam dan menyempurnakan akhlak manusia di muka bumi.


Tak lupa khatib berwasiat khususnya untuk diri khatib pribadi dan umumnya kepada para jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah ﷻ. Sebab, pada hakikatnya kadar kemuliaan seseorang bukan dilihat dari jabatan yang tinggi, rumah yang megah, harta yang melimpah, mobil yang mewah.


Akan tetapi hakikat tertinggi kadar kemuliaan seseorang adalah yang paling bertakwa diantara yang lainnya dan dengan ketakwaan pula bekal kita untuk bertemu Allah ﷻ.


Allah ﷻ berfirman yang artinya: “Dan berbekallah, maka sungguh sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Dhuyufurrahman tamu undangan Allah yang berbahagia
Jumat bukan hanya sekadar hari yang berlalu dalam setiap pekannya. Lebih dari itu, Jumat merupakan hari yang sangat agung dalam Islam. Sebaik-baik hari diantara hari yang lain, waktu istimewa yang Allah ﷻ abadikan dalam Al-Qur’an. Hari itu juga merupakan hari raya bagi kaum muslimin.


Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:
 “Sebaik-baik hari adalah hari Jumat, karena pada hari itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya. Dan hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim: 1411)


Pada hari Jumat juga terdapat ibadah yang bisa menghapuskan dosa-dosa selama satu pekan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:


 “Shalat lima waktu dan shalat Jumat ke Jumat berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim: 342)


Tidak cukup hanya itu saja, hari Jumat juga merupakan saat yang sangat mustajab untuk berdoa kepada Allah ﷻ. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ ketika membicarakan keutamaan hari Jumat.


 “Pada hari Jumat itu ada satu saat, tidaklah seorang hamba Muslim mengerjakan shalat lalu dia berdoa tepat pada saat tersebut melainkan Allah ﷻakan mengabulkan doanya tersebut.” Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya saat tersebut. ''(HR. Bukhari: 883)


Dhuyufurrahman tamu undangan Allah yang berbahagia
Namun kendati demikian, masih banyak kaum muslimin yang memberikan sambutan pada hari mulia ini dengan sekadarnya saja. Berpakaian ala kadarnya, berangkat ke masjid dengan semaunya.

Bahkan menunggu selesai khutbah pertama baru beranjak pergi ke masjid. Seolah-olah hari Jumat hanya sebatas rutinitas pekanan semata yang tidak memiliki keutamaan di dalamnya.


Padahal jika ditelisik lebih dalam, hari Jumat merupakan momen untuk menyadarkan kembali jiwa-jiwa yang mungkin lupa akan hakikat kehidupan di dunia atau bahkan sudah terlalu jauh melampaui batas dari koridor yang disyariatkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: