Coffe Moorning Korem, Apresiasi Media Massa Bengkulu

Rabu 12-12-2018,09:44 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO <<  BENGKULU << Korem 041/Garuda Emas (Gamas) Bengkulu, melaksanakan kegiatan Coffe Morning bersama awak media, Polda Bengkulu, serta Kominfo Provinsi Bengkulu, Selasa (11/12) pagi. Mewakili Danrem 041 Gamas, Kolonel Inf. Irnando Arnold B Sinaga, Kasrem 041 Gamas, Letkol Inf. Arh Fatkurrahman menegaskan, peran media massa tak bisa dihindari dalam menjaga keutuhan negara.

      "Kalau dari pandangan kami di Korem 041 Gamas, pemberitaan di media di Provinsi Bengkulu, baik cetak maupun elektronik cukup bagus dan tidak masuk ke kategori mengkhwatirkan dan pantas untuk kita apresiasi. Kita berharap, ini terus bisa dipertahankan oleh media-media di Bengkulu. Kitapun telah mengagendakan coffe morning bersama ini rutin. Kita akan rangkul semuanya (Media, red) bersama-sama menjaga keutuhan negara," katanya, kemarin.

            Ditambahkan Fatkurrahman, prajurit TNI siap membantu disemua lini demi menjaga kemaslahatan masyarakat. "Tadi ada dari Polda Bengkulu memberikan pencerahan tentang penanganan berita hoax. Ini merupakan suatu hal yang ke depan bisa kita jadikan landasan dalam memerangi hoax. Karena berita yang bohong, itu sangat dahsyat dampaknya. Bukan saja membuat individu per individu atau kelompok, tapi negara inipun bisa bahaya," tegasnya.

      Prajurit TNI, sambung Fatkurrahman, tidak akan tinggal diam jika di depan mata terjadi hal-hal yang melanggar aturan, dan norma kepantasan.

"Tak akan tinggal diam, saya pastikan itu. Terlebih kalau kejadiannya di depan mata kami. Kami siap membantu semua pihak, termasuk membantu tugas dari kepolisian.  Meskipun bantuan dari kami itu dibatasi, sebab tupoksi kami membatasinya" terangnya.

      Mewakili Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol. Drs. Coki Manurung, Kasubid Penmas Bid Humas Polda Bengkulu, Kompol Mulyadi menerangkan, semua pihak harus

menghidari berita hoax. "Kalau mendapatkan kiriman link berita khususnya berita online, itu harus dicek terlebih dahulu. Apakah berita itu berimbang serta punya narasumber yang kompeten atau tidak. Jangan-jangan link berita itu tidak bisa dibuka karena hanya sekadar hoax," ujarnya.

      Untuk itu, sampai Mulyadi, apabila link berita yang dikirimkan tidak bisa dibuka maka jangan diteruskan kepada orang lain. Lantaran sudah dipastikan berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Kan sering tuh kita dapat kiriman link berita judulnya menohok yang mencatut nama media seperti Antara. Eh saat kita ingin buka, malah link beritanya tidak bisa dibuka. Makanya kalau baca berita jangan baca judulnya saja, harus sampai selesai. Karena tak jarang, isi berita itu tak segarang judulnya," jelas Mulyadi.

      Sementara itu, Plt Ketua PWI Bengkulu, Sahyarudin S.Sos mengatakan, peran media massa diakui oleh semua pihak terlebih media sosial.

"Media sosial yang lebih menusuk dan mencabik-cabik semuanya kalau penggunaannya tidak bijak. Perlu diketahui, media sosial itu bukanlah pers. Sebab setiap karya di media sosial bukanlah hasil karya jurnalistik. Karena karya jurnalistik, jelas ada penanggungjawab dan wartawannya. Menjadi wartawan ada syarat yang harus dipenuhi.

Sejak 2010, wartawan minimal S1. Kemudian sudah lulus tes uji komptensi wartawan," tutupnya.(idn)

Tags :
Kategori :

Terkait