Pemprov Terus Tarik Investor Luar

Rabu 27-02-2019,21:19 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Sektor Perkebunan dan Pertambangan

RBO, BENGKULU - Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu berkerjasama dengan Bank Indonesia, serta Kagama (Keluarga Alumni Gajah Mada) saat ini tengah mencari investor yang ingin berinvestasi melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Nantinya kegiatan ini berlangsung pada Forum Discussion Group (FGD) KEK yang akan dilaksanakan awal Maret mendatang bersama salah satu media nasional. Dalam kegiatan itu, akan mempermudah para investor luar mendapatkan informasi.

Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah saat diwawancarai membenarkan perihal tersebut. Hal ini berupaya dalam meningkatkan sektor perekonomian Provinsi Bengkulu, dengan adanya pembangunan Kawasan ekonomi khusus ini maka dipastikan para investor akan mudah melakukan investasi. "Nanti akan ada memberikan informasi terhadap pelaku usaha, ini berkerjasama dengan PT Pelindo, Kagama dan Bank Indonesia. Kita ingin meyakinkan Kementerian Perekonomian, karena kita membangun KEK ini nanti akan dilakukan analisa oleh Bank Indonesia," terangnya.

Menurutnya, saat ini pihaknya berharap PT Pelindo pun dapat ikut mempercepat pembangunan KEK. Hal ini juga mempermudah perizinan dalam melakukan kerjasama investasi bersama nantinya.

"Dalam membuat keputusan akhir, maka kelayakan KEK ini dalam sesi investasi, maka tadi pernyataan ekuitas dan kesanggupan pihak Pelindo membuka KEK ini. Dengan membuka KEK ini, maka invenstor akan cepat dan mudah melakukan kerjasama," tambahnya.

      Nantinya investor ini di dalam berbagai bidang, terutama bidang sawit, karet, kopi dan pertambangan seusai pada sektor hasil ekspor yang ada di Provinsi Bengkulu. Kepala Biro Ekonomi dan SDA Provinsi Bengkulu Ansori Tawakal mengutarakan, diharapkan dengan adanya ini dapat meningkatkan target investasi diatas lima persen. Investor akan dilakukan dalam sektor perkebunan sawit, karet, kopi dan pertambangan.

"Kita harapkan pertumbuhan ekonomi ini sesuai dalam variabelnya, ada empat. Diantara konsumsi masyarakat, perbelanjaan pemerintah, investasi swasta dan ekspor. Dengan investasi rekan rekan pengusaha kita ini dapat meningkatkan ekspor, maka dapat meningkatkan perekonomian kita. Taget diatas 5 persen, karena pada tahun 2018 lalu itu sekitar Rp 30 Triliun namun yang masuk di realisasi Provinsi Bengkulu hanya Rp 3 Triliun," jelasnya.

"Kita berharap upaya melakukan marketing ini agar investasi masuk salah satu variabel meningkatan perekonomian kita selain itu efeknya meningkatkan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi meningkat maka jumlah kemiskinan akan turun," pungkas Ansori. (Bro)

Tags :
Kategori :

Terkait