Mei, Bandara Fatmawati Dikelola Angkasa Pura II

Minggu 24-03-2019,20:58 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Rencana Biaya Investasi Bandara Rp 434 Miliar

RBO, BENGKULU - Percepatan pembangunan menuju Provinsi Bengkulu maju terus digeber. Pengalihan kelola Bandara Fatmawati Bengkulu oleh Angkasa Pura (AP) II terus berupaya dipercepat. Kemarin Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaludin mendatangi Balai Daerah Provinsi Bengkulu disambut oleh Gubernur Bengkulu, Dr drh H Rohidin Mersyah, M.MA Minggu pagi (24/03). Disampaikan Muhammad Awaludin perkembangan saat ini sedang melakukan verifikasi terhadap aset yang ada di Bandara Fatmawati. Menurutnya saat ini melakukan proses yang sedang berjalan dalam verifikasi aset kekayaan negara bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub RI) yang dilakukan Minggu lalu . "Menyelesaikan secepatnya verifikasi aset, hingga penetapan pengoperasian kita berharap ini tidak melewati bulan Mei. Saat ini keputusan masih di tangan Kemenkeu sehingga ini pengoperasian barang dan jasa dapat berjalan. Setelah itu, prioritas kita lakukan segera mungkin melakukan operasi bandara baru yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan kini namun menunggu beberapa tambahan fasilitas sarana pendukungnya," terangnya. Capital expenditure atau Capital expense (Capex) atau alokasi yang direncanakan (dalam anggaran) dikucurkan nantinya dengan total Rp 434 Miliar. Ini digunakan nantinya, dalam penambahan fasilitas serta SDM karyawan yang ada. "Nanti kami akan mengalokasikan Capex dengan anggaran sebesar Rp 434 Miliar merupakan anggaran investasi untuk bandara ini dalam perjanjian bersama Pemda setempat ini tahap awal. Akan dipakai sarana di bandara baru, run way diperpanjangan serta penebalan karena panjang run way hanya sepanjang 2.250 Meter. Mudah mudahan tidak lewat bulan Mei ini," lanjutnya. Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan sangat optimis dalam pengalihan pengelolaan dari UPB (Unit Pelaksana Bandar) Fatmawati ini ke Angkasa Pura II ditahun ini akan rampung. Menurutnya juga ini merupakan tindak lanjut dari kedatangan Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo beberapa waktu lalu ke Provinsi Bengkulu, terhadap perkembangan konektifitas pembangunan daerah setempat. "Ini terkait rencana besar dalam konektivitas agar daerah Bengkulu dapat terhubung ke daerah lainnya bahkan internasional. Dimana ada pengembangan pelabuhan Pulau Baai, konektivitas rel kereta api kawasan tengah melalui Lubuk Linggau kemudian jalan tol terakhir perkembangan bandara Fatmawati ini sebelumnya sudah melakukan MoU. Kehadiran Pak Awaludin merupakan tindak lanjut, terhadap progres kepastian apa yang diminta masyarakat Bengkulu saat kehadiran Bapak Presiden hadir ke Bengkulu. Beliau mengatakan layak dan segera diesekusi bagaimana langsung dilaksanakan," pungkasnya. (Bro)

Tags :
Kategori :

Terkait