Community TB Care ‘Aisyiyah Lakukan Berbagai Kegiatan Sosial

Jumat 29-03-2019,11:08 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Memperingati Hari TB se -Dunia di  Kota Bengkulu RB >>  BENGKULU >> Indonesia merupakan salah satu dari negara dengan beban TBC tertinggi. Laporan Survei Prevalensi TBC Indonesia tahun 2013-2014 memperkirakan prevalensi TBC sebanyak 1.600.000 kasus.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan, total insiden TBC di Indonesia pada 2017 mencapai 842.000 orang dengan rata-rata mencapai 319 orang per 100.000 penduduk. Total kasus TBC yang tercatat mencapai 446.732 orang (53%). Sehingga masih ada sekitar 395.268 orang (47%) yang tidak tercatat.  Total jumlah insiden TBC tersebut diantaranya merupakan estimasi insiden TBC MDR atau resisten obat sebanyak 23.000, dan insiden TBC dengan HIV sebanyak 36.000.

GEREBEK TB adalah suatu kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan/kader TBC terlatih untuk memberikan edukasi mengenai TBC dan penyakit lainnya sekaligus melakukan skrining/penapisan gejala TBC dan skrining kesehatan lainnya. Seperti kesehatan ibu dan anak, imunisasi,  gizi,  PHBS pada semua anggota keluarga yang ditemui saat itu. Jika dari hasil skrining/penapisan ditemukan gejala TBC (1 gejala utama TBC dan/atau minimal 2 gejala lain), maka akan diberikan surat rujukan untuk periksa dahak di Fasyankes terdekat.

Koordinator SSR Kota Bengkulu, Mardhatilla Suyuthie menjelaskan, '' Kita dari SSR Kota Bengkulu Community TB Care’ Aisyiyah  telah melakukan kegiatan sosial mulai tanggal 21 Maret sampai dengan 27 Maret 2019 dengan mengadakan berbagai kegiatan. Seperti , CSO Coordination and Meeting at District Level, Public Event Bagi-Bagi Leaflet di Skip dan Simpang 5,  Pemilihan Duta TB SSR ‘Aisyiyah Kota Bengkulu 2019,  Koordinasi Bersama Lintas Sektor di Kecamatan Teluk Segara, Penyuluhan dan Sosialisasi di Sekolah Tingkat SMA (SMK Agro Maritim , dan yang terakhir kita adakan kegiatan GEREBEK TB di Kecamatan Kampung Melayu .''

Mardhatilla menambahkan, ada 7 kegiatan yang dilakukan pada hari TB sedunia ini. Ini  bertujuan antara lain untuk meningkatkan komitmen ‘Aisyiyah dalam Penanggulangan TB & TB-HIV, mendorong penjangkauan pasien TB di daerah terpencil dan kumuh , mendorong pelayanan kesehatan untuk mentaati strategi DOTS, mendorong peran stakeholder TB untuk lebih mendukung penanggulangan TB.

''Semuanya ikut bertanggung jawab agar masyarakat tidak ada yang terjangkit TB, sehingga bisa mengurangi penularan TB di Kota Bengkulu itu sendiri.''

Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2019 ini dengan tema, “Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai Dari Saya” ini, melalui aksi, temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS TB), diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan TBC.

‘’Tema ini juga merupakan upaya meningkatkan peran pemangku kebijakan dan peran serta kelompok masyarakat lainnya dalam mendukung program pengendalian TBC dan mampu menempatkan TBC sebagai isu utama di semua sektor.’’

Selain itu, penyebarluasan informasi tentang TBC kepada masyarakat akan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian untuk mencegah penularan TBC. Salah satunya melalui gerakan penggunaan masker bila ada yang menderita batuk dan segera memeriksakan diri untuk memastikan diri sendiri dan atau keluarganya mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan TBC yang tepat dan berkualitas.

Salah satu momen paling penting untuk mengajak berbagai elemen masyarakat untuk berpartisipasi  dalam penanggulangan TBC adalah tanggal 24 Maret yang ditetapkan sebagai Hari TB Sedunia atau World TB Day. Pada hari ini kita sebagai warga dunia ikut memperingati Hari Tuberkolosis (TBC sedunia dengan berbagai kegiatan untuk mengingatkan warga dunia akan ancaman kuman TBC. Masyarakat diingatkan untuk waspada dengan masalah TBC, berusaha mencari solusinya dan terus berupaya menanggulangi penyakit ini. ‘Aisyiyah berperan serta dalam pembangunan kesehatan di Indonesia dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).

Sebagaimana amanat Muktamar dan Tanwir ‘Aisyiyah, upaya penanggulangan TBC dilakukan  di daerah yang mendapatkan dukungan dari donor maupun secara mandiri. Karenanya program Community TB Care’ Aisyiyah terus dikembangkan di 34 provinsi di Indonesia. Pada tahun ini, Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah mengambil tema peringatan TB day tahun 2019 ini adalah “Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai Dari Saya”. (ae3/rsm)

Tags :
Kategori :

Terkait