RBO >> BENGKULU >> Sebagai ikon khas Bengkulu, pengembangan Batik Besurek menjadi perhatian Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Lebih jauh, BI menganalisa dan memproyeksikan Pengembangan Batik Besurek dapat menopang pengembangan kepariwisataan di Bengkulu sekaligus pengembangan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) sebagai penopang perekonomian Bengkulu.
Berkenaan dengan hal tersebut, Sebagai langkah kongkret belum lama ini Bank Indonesia telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Dekranasda Provinsi Bengkulu untuk mengembangkan dan membina UMKM batik dengan motif khas aksara Arab ini. Kepala Perwakilan BI Bengkulu Endang Kurnia Saputra melalui Kepala Tim Advesory dan pengembangan ekonomi Rif'at Pasha menerangkan, sebagai langkah awal salah satu upaya yang tengah dilakukan adalah BI memfasilitasi promosi Batik Besurek pada event INACRAFT di Jakarta. Pada event tahunan yang kali ini berlangsung pada tanggal 24-28 April 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC), Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu dan Dekranasda Provinsi Bengkulu, mengirimkan beberapa pengerajin batik yang tergabung dalam Aliansi Perajin Batik Besurek. Aliansi ini menjembatani antara perajin batik dan para UMKM yang relatif telah mapan. Sebagai informasi, pada event kali ini, acara dibuka oleh Presiden Republik Indonesia dan dihadiri Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Lebih lanjut, hasil kajian Bank Indonesia menunjukan bahwa pengembangan Batik Besurek mengalami beberapa permasalahan. Diantaranya masih rendahnya brand awareness, minimnya kegiatan promosi batik Besurek, serta semakin langkanya perajian Batik Beseurek di Bengkulu. Berkaitan dengan pengembangan Batik Besurek ini, Bank Indonesia memberikan perhatian lebih untuk dikembangkan. Beberapa hal yang telah dilakukan Bank Indonesia sejak tahun 2017, antara lain: melakukan fasilitasi sarana dan prasarana produksi kepada perajin batik besurek; melakukan pendampingan teknis membatik dengan mendatangkan ahli batik premium dari Pekalongan; memberikan bantuan teknis untuk pewarnaan dan desain kain batik besurek dengan mendatangkan desainer ternama, Samuel Wattimena beserta tim ke Bengkulu; serta dengan memfasilitasi promosi batik besurek melalui event-event berskala nasional. Seperti Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang merupakan pameran kain premium seluruh binaan BI, serta yang terbaru adalah mengikutsertakan pada pameran handycraft terbesar nasional, yaitu INACRAFT tahun 2019. Disamping itu, Bank Indonesia juga telah berupaya menjalankan program regenerasi melalui pemberian fasilitasi dan pendampingan pada siswa SMKN 5 Kota Bengkulu jurusan garmen dan batik dalam mengasah kompetensinya. Kedepan Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk mengembangkan ikon khas Kota Bengkulu melalui fasilitasi, bantuan teknis, dan pendampingan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kedepannya adalah pengayaan desain batik dengan memadupadankan motif klasik yang sudah ada. Seperti burung kuau, relung paku, motif bunga rafflesia, dan motif rembulan dengan beberapa motif yang lebih kontemporer, proses regenerasi pembatik melalui penjaringan talenta-talenta muda berbakat untuk melestarikan batik besurek, serta pembukaan akses pasar nasional bahkan ekspor.(ae2/rls)Bank Indonesia & Dekranasda Bengkulu Promosikan Batik Besurek di INACRAFT 2019
Kamis 25-04-2019,09:49 WIB
Editor : radar
Kategori :