Penyakit Hati Menular di MM Harus Dikendalikan

Senin 27-05-2019,19:56 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, MUKOMUKO - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko menyatakan daerah ini banyak ditemukan penyakit hati atau gangguan liver. Seperti pernah ditemukan di wilayah Kecamatan Malin Deman dan Pondok Suguh. Penyakit ini harus dikendalikan. Penyakit hati yang ditemukan bahkan ada yang sudah kronis berupa kanker hati. Penyakit ini berawal dari penyakit Hepatitis yang merupakan penyakit menular. Dinkes Mukomuko saat ini menggalakkan program mengurangi angka penyakit hati dengan mencegah penularan.

"Salah satu langkah awal kita, pada hari ini (kemarin,red) kita laksanakan pertemuan pengendalian Hepatitis bagi Bidan dan Pengelola Progran Puskesmas se-Kabupaten Mukomuko yang diikuti petugas kesehatan dari 17 Puskesmas. Tujuan pertemuan ini untuk memberikan pemahaman bagi Bidan dan petugas Kesehatan Puskemas terkait pengendalian Hepatitis yang akan dilakukan. Pematerinya Ibu Asmaniar, SKM, Pengelola Program Hepatitis," ungkap Sekretaris Dinkes Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM kemarin.

Dalam pemaparannya, Asmaniar menjelaskan, pihak Puskesmas harus melakukan deteksi dini penyakit Hepatitis bagi ibu hamil di wilayah kerja masing-masing. Paling tidak 90 persen dari jumlah ibu hamil di wilayah kerja masing-masing Puskesmas harus diperiksa apakah positif terjangkit Hepatitis. "Sekarang ada tiga penyakit yang harus dideteksi dini bagi ibu hamil, HIV, Sepilis ditambah satu lagi Hepatitis. Penyakit-penyakit ini berisiko tertular ke bayi, jika ibunya positif sebagai penderita," paparnya.

Tujuan mendeteksi dini penyakit Hepatitis bagi ibu hamil ini, jika ditemukan ada yang positif terjangkit, maka dilakukan tindakan lebih lanjut di Rumah Sakit Umum Daerah. Vaksin untuk ibu maupun bayi sudah disiapkan rumah sakit oleh pihak Dinkes.

"Kalau rumah sakit mau nyetok vaksin Hepatitis ini, agak sulit. Harganya cukup tinggi. Stok di Dinkes pun terbatas. Makanya kalau dilakukan deteksi dini, bagi ibu hamil yang positif, vaksinnya langsung kita titip ke RSUD, langsung kita kasih nama, untuk ibu siapa. Kalau tidak ada pendeteksian dini, ketika dilakukan pemeriksaan di RSUD ternyata ada yang positif dan vaksin tidak tersedia, nanti jadinya akan repot. Peran aktif Bidan dan petugas di Puskesmas sangat menunjang untuk mencegah penularan Hepatitis ini," bener Asmaniar.

Ditambahkan Asmaniar, risiko penyakit hati ini bisa menjadi penyakit hati kronis seperti kanker hati bagi yang menderita sejak bayi potensinya sebesar 90 persen. Oleh sebab itu, penularannya harus diputus dari ibu ke bayi. Supaya jumlah warga yang terjangkit penyakit hati kronis sekian puluh tahun kedepan dapat ditekan.

"Kalau bayi itu sudah terjangkit Hepatitis sejak bayi, risikonya terkena penyakit hati kronis ketika dewasa kelak potensinya 90 persen. Bayangkan kalau penularannya tidak diputus dari ibu ke anak, berapa jumlah masyarakat kita yang berpotensi terserang penyakit hati kronis puluhan tahun mendatang. Untuk mencegah penularan itu, awalnya dari deteksi dini di tingkat Puskesmas. Petugas di Puskesmas memang menjadi ujung tombak supaya penyakit Hepatitis ini dapat dikendalikan," demikian Asmaniar. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait