‘’Ya Allah Jadikanlah Anak Hamba Imam di Masjidil Haram”

Selasa 30-07-2019,20:15 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

 Beri Hamba Anak Wanita Kembar

RBO  >>>   MEKKAH  >>>  General Manager Harian RADAR BENGKULU, Syah Bandar melaporkan dari tanah suci Mekkah, bahwa Jemaah Calon Haji (JCH) Bengkulu dan jemaah dari berbagai negara saat ini sedang khusyuk melakukan ibadah di Masjidil Haram.

Dilaporkan, salat di Masjidil Haram untuk saf pria wanita bercampur. Mereka begitu khusyuk salat. Sehingga tak peduli walaupun di depannya wanita atau di sampingnya wanita. Bahkan satu saf dengan wanita. Kadang kala bersenggolan dengan lawan jenis tak masalah. Begitulah salat di Masjidil Haram.

‘’Jutaan Jemaah memadati masjid tersebut setiap waktunya. Mau salat Zuhur, Asar, hingga Subuh masjid penuh sesak oleh jemaah,’’ ujar Syah Bandar yang juga Pimred RADAR BENGKULU langsung dari Mekkah Arab Saudi melalui Komunikasi WA tadi sore.

Menurut informasinya, dari semua pintu berdesak-desakan jemaah masuk untuk mendapatkan tempat salat. 3 jam sebelum masuk waktu salat jemaah sudah datang dan duduk. Jika datang 1 jam menjelang jadwal salat, maka sudah sangat sulit karena pintu-pintu  sudah mulai tutup. Ini situasi jika masjid sudah penuh, maka puluhan ribu jemaah lainnya terpaksa salat di halaman masjid yang luasnya mencapai 500 Meter x 2 Km sekeliling masjid tersebut.

Untuk yang salat di luar para jemaah ada yang membentang sajadah, sorban atau bisa juga langsung salat di lantai itu cukup bersih. Meski di luar masjid, tapi pengeras suaranya masih bedentang nyaring bersih. Tapi cuacanya jelas agak panas. Maklum di Mekkah suhu mencapai 42°C jika siang hari.  Jadi kalau salat Zuhur dan Asar di luar masjid, maka bisa dirasakan langsung panas tersebut.

Khusus yang dapat salat di dalam bisa pilih lokasi sesuai seleranya. Mau di lantai 1,2,3 maupun lantai 4,  semua bersih dan berpendingin ruangan (AC) yang sangat dingin bisa menggigil. Di dalam ruangan ber AC, kalau tidak bawa jaket dan alas sajadah tebal, jelas akan kedinginan.  Namun karena khusyuknya salat dan bagusnya imam membacakan ayat-ayat Allah SWT , maka dingin tak terasa lagi.

‘’Sungguh nikmat luar biasa bisa salat langsung depan Kakbah, tak terasa air mata mengalir saat pengakuan dosa dan mohon ampunan pada Allah SWT, serta sejuta harapan pun ditumpahkan depan pintu Baitullah.’’

Ditambahkan oleh Syah Bandar, bahwa sepanjang hari tawaf ribuan bahkan jutaan jemaah tiada henti mengelilingi Kakbah. Jangan harap akan ada waktu sepi untuk tawaf. Mau pukul 12.00 siang, 12.00 malam atau 02.30 dinihari tetap saja padat. Subhanallah. Sungguh nikmat luar biasa.

Lalu bagaimana dengan sandal para jemaah?  Setiap jemaah wajib bawa tas kecil atau kantong kresek untuk tempat sandal.  Sandal di kantong itu dibawa masing-masing jemaah ke tempat duduk salat. Ada yang meletakkan kantong di sampingnya, ada juga diduduki, ada pula diletak posisi depan. Sehingga begitu salat selesai sandal langsung dibawa, namun dipakai di luar mesjid. Dengan cara ini tak ada yang kehilangan sandal.  Bayangkan, kalau 4 juta jemaah menitip sandal dan diambil sama-sama pasti akan sulit. Banyak hilang, bahkan bisa bisa macet.

Untuk mencapai Masjidil Haram dari hotel tersedia bus salawat yang jumlah mencapai ribuan jumlahnya.  Jika di Bengkulu Busnya mirip salah satu bus yang ada dengan full AC, mewah dan pintu buka tutup otomatis. Bus ini tiap 15 menit lewat depan hotel menuju terminal Masjidil Haram.  Satu bus bisa bawa 70-an jemaah tentu harus ada yang terpaksa berdiri. Di Terminal Masjid yang luasnya sekitar 10 hektar, terlihat bus terlihat ratusan buah. Masing-masing  negara busnya sudah di kasih tanda dan nomor. Jadi hafalkan nomor bus, lalu naik maka kita diantar ke hotel. Mau pukul 12.00 Siang atau pukul 03.00 dini hari bus selalu siap dan gratis bagi jemaah.

Diantara doa yang dicurahkan jemaah adalah mohon jadikan anak hamba salah seorang imam di Masjidil Haram ini ya Allah, dan beri pula kami anak wanita kembar. Bagi yang khusyuk berdoa maka tak terasa air mata menetes. Bahkan ada yang sampai mengeluarkan suara isak tangis. Bahkan sejadinya menangis. Sehingga tidak akan peduli dengan orang di samping. Sehingga doanya terdengar jelas orang sebelahnya. Itulah rumah Allah tempat menumpahkan semua isi hati. Tempat menggantung sejuta harapan dan doa. Hamba yakin Allah akan mengabulkannya. Amin. (Ae-4)

Tags :
Kategori :

Terkait