Murid SDN 62 Kota Bengkulu Galang Dana di Simpang Lima

Jumat 23-08-2019,19:51 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Uang Terkumpul Rp 980.000

RBO  >>>   BENGKULU  >>>   Sebanyak 15 murid perwakilan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 62 Kota Bengkulu yang didampingi walimuridnya   kemarin menggelar aksi galang dana sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) yang dinilai lamban dan berlarut-larut dalam menyelesaikan sengketa lahan SDN 62 dengan ahli waris. Aksi galang dana ini,  mendapat apresiasi dari warga Kota Bengkulu yang berlalu lalang di lampu merah Simpang Lima, Kota Bengkulu Jumat (23/8).

      "Aksi galang dana ini, sebagai bentuk protes kami terhadap Pemkot yang tidak  menuruti keinginan walimurid agar murid dapat kembali bersekolah di sekolah yang lama. Sebagai sikap protes keras dan rasa kecewa yang mendalam, kami ajak anak-anak untuk menggalang dana di Simpang Lima," ujar  Koordinator lapangan walimurid SDN 62 Kota bengkulu, Ujang Saidina pada RADAR BENGKULU, kemarin.

      Uang yang terkumpul dalam aksi galang dana ini, akan diberikan ke pihak Pemkot sebagai tambahan uang untuk membayar ganti rugi pada ahli waris. "Alhamdulillah,  aksi galang dana terkumpul uang sebanyak 980 ribu rupiah," imbuhnya.

      Sementara itu, Walikota Bengkulu, Helmi Hasan menanggapi aksi galang dana murid SDN 62 dengan santai. "Ya, tidak apa-apa mau belajar disitu. Silakan. Mau mereka pindah juga tidak apa-apa. Kami dari Pemkot sudah memberikan solusi, tapi tidak diindahkan. Mau pindah ke Rejang Lebong juga boleh, tidak ada larangan atau paksaan. Pemerintah telah menyediakan tempat yang kondusif," ucap Helmi Hasan.

      Diketahui,  aksi nekat menggelar galang dana ini,  sebagai wujud rasa kekecewaan yang amat dalam dialami oleh murid  dan walimurid. Sempat diadakan mediasi dengan pihak Pemkot. Namun tidak ada titik temu dari mediasi itu. Keinginan walimurid ingin kembali ke SDN 62 yang lama.

      Kedua belah pihak tetap bersikukuh  dengan pendapat masing-masing.  Pemkot ingin murid tetap belajar di SDN 51 dan 59 sembari menunggu lahan baru dan bangunan sekolah siap digunakan. Sedangkan walimurid tetap pada pendiriannya, tetap di sekolah yang lama. (Ach)

Tags :
Kategori :

Terkait