Kukuh Ribudiyanto : Tadi Kita Puncaknya Matahari Berbentuk Sabit
RBO, BENGKULU – Dari pantauan BMKG Provinsi Bengkulu atas kejadian fenomena alam Gerhana Matahari Cincin karena bulan tidak menutupi matahari sepenuhnya mulai sejak pukul 10.26 WIB. Puncaknya pukul 12.19 WIB dan berakhirnya pukul 14.13 WIB. “Jadi Gerhana Matahari Cincin ini tadi, air laut kita naiknya normal. Kalau Gerhana Matahari Cincin inikan posisinya jauh dari Bumi. Jadi, gravitasinya gak terlalu. Dan butuh ratusan tahun untuk Gerhana Matahari Cincin berbentuk sabit ini terulang kembali di Bengkulu. Tapi kalau di belahan bumi lainnya bisa saja seperti di Wilayah Timur Papua itu tahun 2023 nanti terjadi seperti ini. Sedangkan kita ini posisinya berada di paling ujung selatan,” ungkap Kepala BMKG Bengkulu, Kukuh Ribudiyanto M.Si, Kamis (26/12). Dijelaskan oleh Kukuh, Gerhana Matahari Cincin adalah fenomena akibat rotasi perputaran bumi, bulan dan matahari. “Rotasi ini berbeda-beda di belahan bumi lainnya. Kalau untuk bisa terulang kembali seperti ini di Bengkulu bisa ratusan tahun terjadi lagi. Tadi kita Gerhana Matahari Cincin, beda dengan Gerhana Matahari Total dimana Bulan menutupi Matahari sepenuhnya,” jelasnya. Sementara itu, dari salah seorang warga Bengkulu, Aftarizal Doni, usai menyaksikan kejadian Gerhana Matahari Cincin, dia merasa suhu cuaca di Bengkulu sedikit panas. “Cuacanya agak panas setelah Gerhana Matahari Cincin lewat tadi,” tambahnya. (idn)Butuh Ratusan Tahun Untuk Kembali Lihat Gerhana Matahari Cincin di Bengkulu
Kamis 26-12-2019,21:26 WIB
Editor : radar
Kategori :