RBO, MUKOMUKO - Komunitas Pecinta Alam Konservasi Penyu Mukomuko (KPA-KPM) menemukan bangkai lumba-lumba mengambang saat melakukan patroli di laut Ipuh Kabupaten Mukomuko, Selasa (28/1). Roni Pasla, Pembina KPA-KPM, dalam keteranganya kemarin mengatakan, Lumba-Lumba yang ditemukan oleh komunitas ini, berukuran panjang sekitar 2 meter dan diameter badannya diperkirakan mencapai 50 cm.
"Terdapat beberapa luka di tubuh lumba-lumba yang sudah jadi bangkai itu," ungkap Roni yang juga seorang wakil rakyat ini. Tidak diketahui apa penyebab mamalia laut yang terkenal cerdas itu mati dan bangkainya mengambang di laut Ipuh. Yang jelas katanya, ia menyayangkan hal itu bisa terjadi. Sebab, sambung Roni, lumba-lumba termasuk salah satu hewan yang dilindungi Undang-Undang. "Sayang tim KPA-KPM tidak bisa membawa ke darat karena ukurannya cukup besar. Sehingga kita tidak bisa menyimpulkan penyebab kematiannya. Termasuk untuk jenisnya juga tidak diketahui pasti. Lumba-Lumba kan ada puluhan jenis," beber Roni. Masih Roni, sebelum penemuan bangkai lumba-lumba ini, tahun sebelumnya, KPA-KPM juga pernah menemukan bangkai lumba-lumba, dengan ukuran jauh lebih kecil. "Kalau kejadian sebelumnya, kita penyebab kematian lumba-lumba, yang ditemukan, yaitu karena terperangkap pukat harimau nelayan. Ukurannya masih kecil, sekitar se-paha," bebernya. Ditambahkan Roni, KPA-KPM sudah sejak lama melakukan patroli. Pada umumnya patroli dilakukan di pantai. Tujuannya untuk menyelamatkan penyu dan hewan dilindungi lainya, termasuk lumba-lumba. "Sesekali tim dari KPA-KPM juga patroli ke laut. Barangkali ada penyu yang terluka atau seperti kemarin ada lumba-lumba yang masih dapat diselamatkan. Tapi kalau rutinnya komunitas ini patroli di pantai batu Kumbang Ipuh, mencari telur penyu. Kemudian ditetaskan, setelah menjadi tukik, kembali di lepas ke alam bebas," demikian Roni Pasla. (sam)Bangkai Lumba-Lumba Mengambang di Laut Ipuh
Jumat 31-01-2020,09:01 WIB
Editor : radar
Kategori :