RBO, BENGKULU - Dalam refocusing anggaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu ditengah pandemi corona virus disease (Covid-19), menyebabkan pendapatan dan belanja mengalami pengurangan dibanding yang tertera pada APBD murni tahun ini. Demikian disampaikan anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, H. Sujono, SP, M.Si.
"Dalam ringkasan penjabaran pegeseran APBD tahun ini, untuk pendapatan total yang bergeser setelah dilakukan refocusing sekitar Rp 590,3 Miliar. Jadi awalnya pendapatan itu totalnya Rp 3,36 Miliar, setelah pergeseran akhirnya berkurang dan jadinya tersisa Rp 2,77 Miliar. Penguranga itu terjadi karena berkurangnya PAD, Dana Perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah," ungkap Sujono, kemarin. Dilanjutkannya, sedangkan untuk belanja mengalami pengurangan sekitar Rp 702,9 Miliar. Awalnya total belanja itu Rp 3,47 Miliar dan pasca pengurangan tinggal tersisa Rp 2,77 Miliar. "Pengurangan pada belanja itu berlaku untuk belanja langsung ataupun tidak langsung," lanjut Sujono. Disinggung item-item kegiatan yang berkurang, Politisi PKS ini belum mengetahui secara pasti. Terlebih saat ini pembahasannya masih berlangsung. "Masih kita bahas bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), tadi (kemarin, red) kawan-kawan Banggar sudah meminta item-item kegiatan yang berdampak akibat pengurangan itu," ujar Sujono. Sebelumnya, Sekdaprov Bengkulu, Drs. Hamka Sabri, M.Si mengakui, recofusing sudah dilakukan, meskipun demikian harus tetap dibahas dengan Banggar DPRD Provinsi. "Memang terjadi pengurangan. Baik itu dari sisi pendapatan atapun belanja. Dimana pengurangan yang dimaksud berkisar diantara 30 persen," kata Hamka. (idn)Refocusing APBD, Pendapatan dan Belanja Berkurang
Senin 27-04-2020,19:59 WIB
Editor : radar
Kategori :