Bus Berhenti Beroperasi, 140 Pegawai Dirumahkan

Senin 27-04-2020,21:16 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, BENGKULU - Dampak larangan mudik bukan hanya dirasakan bagi para perantau namun juga memicu keluhan dari sejumlah Perusahaan Otobus (PO) di Provinsi Bengkulu. Akibatnya pada jelang Lebaran tahun sebelumnya angkutan umum bus banyak beroperasi namun akibat larangan tersebut terancam berhenti beroperasi akibatnya beberapa karyawan perusahaan bus tersebut terpaksa dirumahkan. Sebelum diberlakukannya larangan mudik ini para pengusaha bus bahkan tengah berjuang karena adanya penurunan omset akibat okupansi yang hanya 10 persen saja akibat kebijakan social disatancing. Dengan adanya pelarangan mudik ini maka mau tidak mau kegiatan akan berhenti total.

Disampaikan oleh Kepala Devisi Putra Raflesia, Ardianto sejak diberlakunya larangan mudik oleh pemerintah beberapa hari yang lalu Maka Bus Putra Raflesia berhenti beroperasi sehingga hal ini akan berdampak bagi para sopir terpaksa di rumahkan untuk sementara waktu Tanpa gaji. "Saat ini, semua sopir sudah dirumahkan hingga waktu yang tidak bisa ditentukan," katanya.

Menurutnya dari informasi selain perusahaan pihaknya diperkirakan ada sejumlah 140 karyawan perusahan termasuk sopir serta kenek terancam tidak berkerja karena terhentinya operasi tersebut.

Dikatakan Ardianto, untuk mengatasi kerugian akibat larangan mudik ini, maka terpaksa merumahkan karyawan yang jumlah nya cukup banyak mengingat semua bus tidak bisa beroperasi lagi dengan waktu tidak bisa di tentukan.

"Pengusaha merugi sopir dan kernet sudah pasti kehilangan penghasilan secara penuh, padahal mereka ini butuh biaya hidup apalagi ditengah kondisi Covid 19 tersebut," jelasnya.

Meski mengeluh namun ia tidak memprotes larangan mudik ini yang menyebabkan ratusan karyawan dirumahkan saat ini. Dirinya berharap ada langkah kongkret Pemerintah Daerah dalam menangani permasalahan ini.

"Kalau memang dilarang mudik maka bagaimana lagi. Kita mau pergi ke luar Provinsi saja disuruh putar balik ya terpaksa kita tidak beroperasi. Berharap ada langkah dari Pemerintah setidaknya bagi karyawan baik itu sopir dan kenek juga karena memang kondisi saat ini sangat sulit," tutupnya Senin (27/4) kemarin. (Bro)

Tags :
Kategori :

Terkait