RSUD Mukomuko Tutup Empat Poli

Rabu 29-04-2020,20:45 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, MUKOMUKO - Pasca diketahuinya ada sembilan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko yang hasil rapid tesnya reaktif, pihak manajemen terpaksa menutup empat Poli sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19. Ini sebagaimana penuturan Direktur RSUD Mukomuko, dr. Tugur Anjastiko saat dihubungi radarbengkuluonline,com, kemarin. Adapun Poli yang ditutup sementara yaitu Poli Anak, Poli Bedah dan Poli Gigi dan Poli Kebidanan. "Mulai hari ini (kemarin) penutupan Poli ini sudah diberlakukan," kata Tugur dalam keteranganya kemarin.

Diuraikannya, masing-masing Poli ditutup dengan rentang waktu berbeda. Poli Gigi, penutupannya hingga kurun waktu yang belum bisa ditentukan. Poli Anak, ditutup penuh sampai 5 Mei 2020. Setelah itu akan dibuka kembali dengan jadwal buka hanya pada hari Senin dan Rabu.

Kemudian, Poli Bedah dan Poli Kebidanan, ditutup selama 14 hari atau sampai tanggal 11 Mei. Akan dibuka setelah tanggal tersebut. "Namun untuk Poli Kebidanan, pasien yang sifatnya emergency tetap akan dilayani," kata Tugur.

"Ini, sehubungan dengan perkembangan situasi Covid-19 yang terjadi di lingkungan RSUD Mukomuko. Dimana hasil rapid tes yang dilakukan kepada staf RSUD Mukomuko, ada yang hasilnya reaktif. Bagian dari antisipasi dan pencegahan," sambungnya.

Untuk sementara, ditambahkan Tugur, Poli lainnya masih dibuka, dengan jadwal hari-hari tertentu. Seperti Poli Paru, dibuka hanya hari Seni, Rabu dan Jumat. Poli Syaraf, buka hari Selasa dan Kamis. Dan Poli Penyakit Dalam, dibuka setiap Senin dan Selasa.

"Poli lainnya masih buka, tapi kita atur jadwalnya. Ini juga bagian dari pencegahan yang kita lakukan," sampainya.

Ia mengungkapkan, sejak pandemi Covid-19 sebulan lebih ini, jumlah kunjungan masyarakat ke RSUD Mukomuko menurun. Tak terkecuali pasien rawat inap. Dari 120 tempat tidur yang tersedia, lebih dari sembilan puluh persennya kosong.

"Pasien rawat inap sepi. Memang kita sarankan, kalau tidak emergency, berobatnya ke praktik dokter saja. Kemudian banyak istirahat di rumah. Jadi wajar kalau sepi. Memang cukup terasa," demikian Tugur. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait