41 Orang Dikarantina, Pelayanan RSMY Tetap Berjalan

Kamis 07-05-2020,20:08 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Dokter Spesialis, dr Umum,  Tenaga Medis Sabar 14 Hari

RBO   >>>   BENGKULU   >>>  Puluhan tenaga medis Bengkulu dikarantina di Bapelkes Jalan Cimanuk Kota Bengkulu. Hal ini pasca adanya kasus 2 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kasus 13 dan 14, yang merupakan salah satu tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di RSUD M.Yunus.

Dari kontak tracing yang dilakukan, gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu langsung bergerak cepat. Alhasil, puluhan tenaga medis yang ada di RSUD M.Yunus yang berhubungan dengan pasien positif tersebut, dilakukan karantina di Bapelkes di Jalan Cimanuk Kota Bengkulu.

"Dari hasil kontak tracing yang dilakukan pihak RSUD M.Yunus oleh tim Penyelidikan Epidemiologi (PE), menemukan atau merekomendasikan untuk dilakukan tindaklanjut pemantauan, supaya dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mereka yang dikarantina ini, langsung dilakukan pengambilan swab, dan tadi pagi (Kamis-red) tim kami sudah turun untuk memeriksa sebanyak 41 orang yang sudah menginap di Bapelkes," ujar Kabid Pelayanan dan Kesehatan Dinkes Provinsi, Edriwan Mansyur pada konfrensi persnya kemarin.

Lebih lanjut dikatakan Edriwan, mengenai apakah para medis ini sudah melakukan rapid test, pemeriksaan ini kualitasnya lebih tinggi dari rapid test. Kalaupun mereka sudah melakukan rapid test. Mungkin ada saja diantara mereka ini, yang sudah melaporkan bahwa sudah rapid test, sebab beberapa kasus terdahulu di M.Yunus juga pernah ditemukan ada yang reaktif dan sudah pernah melakukan rapid test.

"Jadi, dari tenaga medis yang ada ini, semuanya lengkap. Mulai dari tenaga medis, para medis sampai tenaga CS, itu semua kami amankan semua. Alhamdulillah, sudah diakomodir walaupun dengan suasana yang belum optimal. Karena perlu ada perbaikan lagi, dan dari informasi yang didapat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov), akan berupaya melayani mereka yang sudah ditempatkan yang sudah direkomendasi oleh pemerintah, dengan semaksimal mungkin," terangnya.

Dijelaskannya, untuk rumah sakit rujukan yang dikarantina, yang sudah direkomendasi oleh Kemenkes RI, ada M.Yunus, RSUD Damra Manna, RSUD Arga Makmur sudah cukup tenaga medis penanggungjawab penyakit tersebut. Tapi, kalau tempat karantina isolasi, tempatnya bukan rumah sakit. Tapi tempat untuk menempatkan orang-orang yang sudah dicurigai sempat terpapar dengan tenaga kesehatan, ataupun orang yang tekonfirmasi positif Covid-19. "Jadi, itu tidak diperlukan tenaga yang khusus. Tapi memang ada beberapa tenaga medis, yang skenario awal kami ditempat itu ada 3 tenaga kesehatannya. 1 orang dokter, 2 orang para medis yang akan memantau selama mereka ditempat karantina. Di samping itu, kami juga butuh tenaga yang diluar tenaga kesehatan. Seperti, security, clining service, mengantar makanan, mencuci dan sebagainya. Ada lima titik utama untuk karantina di Provinsi Bengkulu, BPRSDM, Asrama Haji, Bapelkes, LPMP dan Mess Pemda," jelasnya.

Sedangkan saat ditanya, siapa saja tenaga kesehatan yang diisolasi di M.Yunus terkait positifnya dua kasus 13 dan 14, pihaknya belum dapat rincian lengkapnya berapa jumlahnya. Yang jelas, memang ada dokter spesialis, dokter IGD, tenaga para medis yang sempat berkontak dengan dua kasus positif tersebut.

"Sebab kami inginkan mereka ini harus diisolasi terlebih dahulu, supaya dapat memutus rantai penularan Covid-19. Untuk pelayanan rujukan di M.Yunus pasca karantina tenaga kesehatan, masih tetap berjalan seperti biasa. Pihak manajemen rumah sakit juga sudah berkoordinasi dengan kami, bahwa memang tidak maksimal lagi pelayanan disana. Tapi pihaknya tetap berupaya pelayanan tetap maksimal dan berdoa tenaga kesehatan yang dikarantina selama 14 hari, bisa berganti lagi dengan tenaga lain," tuturnya.

Sedangkan untuk hasil kontak tracing dari rekan kerja, keluarga, dan lain-lain dari kasus 13 dan 14 yang merupakan tenaga medis di RSUD M.Yunus, Tim PE sudah melakukan kontak tracing terhadap tenaga yang dari 41 orang dikarantina. Termasuk juga keluarga akan dilakukan penelusuran sejauh mana atau keterikatan mereka dengan kasus tersebut.

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Kota. Karena, sebagian besar wilayah penduduk Kota Bengkulu, memang kami mengharapkan sekali kerjasamanya juga. Bahwa ini bukan warga Provinsi Bengkulu saja, tapi mereka adalah warga Kota Bengkulu yang bertugas di M.Yunus. Sangat perlu sekali Tim PE Dinkes Kota bekerjasama dengan kami, bahkan puskesmas mereka tinggal juga akan kami telusuri," tutupnya. (ach)

Tags :
Kategori :

Terkait