Syeh Moh Amin, Penyebar Islam di Manna, Bengkulu (3)

Minggu 31-05-2020,12:50 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

 

Bisa Mengobati Orang yang Sakit

Di Bengkulu Selatan, ada salah satu tempat wisata bersejarah. Yaitu makam Syeh Moh Amin. Letaknya di Pasar Bawah, Kecamatan Manna. Syeh Moh Amin harum namanya di Manna, ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan. Buktinya, walaupun dia sudah lama wafat dan di makamkan di daerah Pasar Bawah, namun namanya tetap harum dan dikenang warga Bengkulu Selatan dan sekitarnya. Orang masih banyak yang mengunjungi makamnya di Komplek Mesjid Al-Manar itu. Siapakah Syeh Moh Amin ini. Baca saja bagian terakhir laporannya secara bersambung yang ditulis wartawan radarbengkuluonline.com yang telah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diadakan dewan Pers Pusat dan PWI Bengkulu dengan nomor 9837-PWI/WDya/DP/V/2016/25/04/65 berikut ini. AZMALIAR ZAROS – Kota Manna Almarhum Syeh Moh Amn itu, paparnya, memang bukan penduduk asli. Dia adalah seorang penyiar agama Islam yang berasal dari Natal, Sumatera Utara. Dia datang ke Manna itu dengan menaiki kapal. Soalnya, jalur darat pada masa itu masih susah dan masih banyak hutan lebat. Kemudian juga banyak aliran sungai yang mesti dilewati. Soal tahun kedatangan kakeknya itu ke Manna, dia sendiri tidak tahu secara pasti. Karena, dia tidak sempat bertanya. Pasalnya, kakeknya itu sudah keburu wafat. Termasuk juga soal tujuannya dan kenapa dia sampai datang ke Manna itu. Termasuk berapa orang rombongannya waktu itu saat masuk Kota Manna. ‘’Yang jelas sewaktu itu saya dengar dia mengajar orang belajar agama. Saya tak pernah menanyakan kapan dia masuk ke Kota Manna. Sebab, saya belum sempat menanyakan langsung dengan dia, namun dia sudah wafat. Namun diperkirakan sekitar tahun 1800-anlah. Saat datang ke Kota Manna, orang Pasar Bawah, menurut informasi yang dia dapatkan dari orang Manna, ia menikah disana. Yaitu dengan orang Pasar Bawah. Nama istrinya itu adalah Hj Hanifah. Informasinya lagi, Hanifah ini adalah istrinya yang ketujuh. Namun sayangnya, dari Hanifah ini, dia tidak mendapatkan keturunan sampai dia meninggal dunia. Syeh Moh Amin ini memiliki kulit putih. Ia memiliki kepala botak. Tingginya hanya 150 Cm. Ia sangat ramah dan baik dengan warga Manna. Ia mau bergaul dengan semua kalangan. Di samping mengajarkan ilmu agama, dia juga bisa mengobati orang sakit. Sehingga, tidak perlu heran kalau orang banyak yang minta bantuannya untuk mengobati anggota keluarganya yang sakit. Ia membantu mengobati orang dengan senang hati. Banyak warga yang sembuh saat diobatinya. Sehingga saat dia meninggal, banyak orang yang mengkramatkan makamnya yang terletak di Pasar Bawah yang juga merupakan salah satu objek wisata pantai yang indah dan menawan. ‘’Saat ini masih ada orang yang ziarah ke makamnya. Yang datang itu bukan hanya orang dari daerah Kota Manna dan sekitarnya, tetapi ada juga dari luar Provinsi Bengkulu.’’(habis)
Tags :
Kategori :

Terkait