Imam Hanuji: Pendekatan Agama Solusi Tepat Terhadap Menghadapi Musibah

Sabtu 18-07-2020,20:16 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

  RBO >>>  BENGKULU >>>  Sosok yang dikenal sebagai konselor sekaligus pendakwah ini biasa dipanggil ustad RW oleh warga dan jamaahnya. Karena selain sebagai seorang ustad, Imam Hanuji  M.Pd,Kons juga menjabat sebagai Ketua RW 01 Kelurahan Bentiring. Ia lahir di Tanjung Karang, 9 November 1973 dan menikah dengan Novianasari pada bulan Agustus 2002 . Ia dikaruniai satu putri yang diberi nama Alya Azimatuz Zahra, yang saat ini tercatat sebagai siswa SMAIT Assyifa Boarding Schol Subang, Jawa Barat Sosok yang dikenal penuh canda ini menamatkan pendidikan Strata satu (S1) nya di IKIP Padang Jurusan Bimbingan dan Konseling tahun 1998 dan tercatat sebagai penerima beasiswa dari Pemda Provinsi Bengkulu. Selanjutnya pada tahun 2007,  mantan PM (Penjaga Masjid)  ini kembali berkesempatan melanjutkan studi dengan beasiswa DIKTI pada Pendidikan Profesi Konselor Padang dan dilanjutkan  setahun berikutnya pada jenjang magister, tetap dengan program studi Bimbingan dan Konseling. Pria yang pernah menjadi wartawan di media Bengkulu Expres ini memiliki pengalaman pekerjaan yang cukup beragam.  Sebelum mejadi guru Bimbingan Konseling (BK) di MAN Insan Cendikia Bengkulu Tengah (Salah satu madasah unggulan nasional), beliau pernah menjadi tenaga motivator program Indonesia 2010 kerja sama PKBI Daerah Bengkulu dan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 1999 sampai dengan tahun 2000. Menjadi Dosen Prodi BK FKIP Unihaz tahun 2000 sampai dengan 2013. Guru BK MTsN 2 Kota Bengkulu tahun 2005-2016. Banyak lagi pekerjaan yang digeluti pria bersuku Jawa ini. Beliau pernah juga  bekerja sebagai konselor WCC Cahaya Perempuan Bengkulu pada Tahun 2014. saat ini beliau juga tercatat sebagai Tutor Universitas Terbuka Bengkulu sejak tahun 2010. Di samping pengalaman pekerjaan, pria yang murah tersenyum ini juga memiliki pengalaman sebagai relawan pendampingan korban bencana dengan melakukan konseling terhadap masyarakat yang mengalami trauma bencana seperti Gempa tahun 2007 selama 7 hari di daerah Balai Selasa, Air Haji dan Lunang bersama tim PPK UNP Padang, 7 hari di daerah Silaut, terutama daerah-daerah yang tidak terjangkau kendaraan roda 4 yang didanai oleh LPMP Sumatera Barat. Kemudian gempa Padang Pariaman tahun 2009 selama 7 hari bersama tim UNP dan P4TK Penjas BK, Relawan Gempa Lombok Utara Tahun 2018 selama 5 hari bersama gabungan tim relawan Nasional. Sebagai mantan seorang jurnalis dan dosen, beliau juga sering menulis karya ilmiah di berbagai pertemuan  seminar maupun kumpulan buku. Beberapa tulisa ilmiah beliau antara lain, "Konseling Laki-Laki (sebuah pendekatan psikologis terhadap pelaku KDRT) di Lapas kelas IIA Kota Bengkulu, prossiding seminar Internasional di Denpasar Bali tahun 2014. Konseling Religius bagi laki-laki pelaku KDRT, prossiding seminar Internasional di Padang tahun 2015. Peran Strategi Konselor pada korban perkosaan prossiding seminar Internasional di Padang tahun 2016.  Konseling Ruqyah, prossiding seminar Internasional di Pekan Baru 2018.  Beberapa kumpulan tulisannya yang diterbitkan antara lain Layanan Konseling Individu. Kumpulan pengalaman Konseling bersama guru-guru BK Se Indonesia dan Sepenggal Kisah Dari Lombok Utara: Kumpulan Buku bersama guru-guru BK yang tergabung di Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah Indonesia Di samping sebagai konselor dan da'i, pria ini juga seorang organisator andal. Ini dibuktikan dengan berbagai jabatan yang diembannya. Diantaranya Ketua Forum Lingkar Pena Wilayah Bengkulu (2000-2003), Sekretaris IRM Provinsi Bengkulu (2000-2003), Ketua ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling ) Propinsi Bengkulu periode 2012-2016, Wakil Ketua ABKIN Provinsi Bengkulu 2017-2021, Bendahara PSSI Kota Bengkulu 2016-2020 dan wakil Ketua MGBK (Musyawarah Guru BK) MAN Insan Cendekia Indonesia Periode 2020-2024. Imam Hanuji ketika dihubungi radarbengkuluonline.com melalui watshap terkait pendampingan korban bencana sebagai konselor,  ia mengatakan, pendekatan  yang tepat terhadap mereka yang trauma akibat bencana itu yang utama adalah pendekatan agama. "Datang lah kepada Allah karena Allah sudah berjanji bahwa dalam setiap kesulitan Allah sertakan kemudahan (qs Alam Nasyrah: 5-6) dan minta tolonglah kepada  Allah dengan sabar dan salat. Karena sesungguhnya Allah akan mendampingi hamba-hamba-Nya yang sabar," ungkap Imam mengakhiri pembicaraan. (cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait