70 KK Warga Desa Banding Agung Terima BLT

RBO, MANNA - Berdasarkan hasil Musyawarah Khusus Desa (Musdesus), Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD beserta Tim relawan Desa Banding Agung Kecamatan Seginim ada 70 Kepala Keluaerga Masyarakat menerima Bantuan Langsung Tunai DD tahap ketiga.

Kepala Desa Banding Agung, Mikron mengungkapakan bahwa BLT-DD ini diberikan kepada masyarakat Desa yang tergolong miskin yang terdampak covid-19 untuk mencukupi kebutuhannya seharai-hari.

"Dari 70 KK yang ditetapkan pada Musdessus sebelumnya, hanya 69 kepala keluarga KK yang disalurkan dikarenakan satu orang menyatakan mengundurkan diri menerima BLT-DD dengan alasan ia termasuk penerima bantuan PKH," jelas Mikron di Kantor Desa Minggu(19/07).

Untuk 69 kepala KK masing-masing menerima BLT-DD sebesar Rp 1.800.000,- KK untuk 3 bulan dengan rincian Rp 600.000,- bulan April , Mei, Juni 2020. Sehingga dalam tahap New Normal ini masyarakat mampu membangkitkan kembali perekonomian seperti biasanya karena sudah ada uang yang beredar.

Dari Kecamatan Seginim yang diwakili Sekcam Juliawan Alim menjelaskan untuk penetapan penerima BLT sudah dilakukan dengan musyawarah dengan melibatkan unsur Tripika Kecamatan Seginim, Pendamping Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Tim Relawan Desa serta masyarakat Desa Banding Agung.

"Dalam penyaluran bantuan langsung tunai BLT-DD kita lakukan dengan dua mikanisme yaitu penyaluran langsung mendatangi rumah calon penerima dan penyaluran di kantor desa dengan mendapat pendampingan Babinsa dan Babinkamtibmas Polsek Seginim," ujar Juliawan.

Sementara itu Sumiati salah satu perwakilan warga penerima BLT-DD mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Desa beserta staf, Badan Permusyawaratan Desa BPD, dan Tim Relawan Desa Desa Banding Agung Kecamatan Seginim kabupaten Bengkulu yang telah merialisasikan Bantuan langsung tunai BLT-DD.

"Dengan begitu kami yang terdampak Covid - 19 ini bisa terbantu dengan adanya BLT ini, Uang yang kami terima nantinya bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi saat ini anak sekolah sudah memasuki ajaran baru pasti butuh biaya," tutup Sumi.(afa)