16 Desa di Ipuh Sepakat Bentuk Satgas Covid-19

Kamis 15-10-2020,19:45 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO >>>  IPUH >>>  Pemerintah Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Kepala Desa (Kades) se Kecamatan Ipuh pada Kamis,(15/10) kemarin. Mengingat wilayah Kabupaten Mukomuko saat ini masih zona merah penyebaran(Covid-19), maka dalam Rakor lintas sektor tersebut, pencegahan dan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi topik utama. Kemudian berakhir dengan masing-masing desa sepakat membentuk tim relawan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat desa. Dan persiapan tempat isolasi mandiri pasien positif Covid-19 direncanakan di Desa Mundam Marap. Kegiatan rakor tersebut hadir, Camat Ipuh, Kepala Puskesmas Ipuh, Danramil, Kapolsek MMS, Kepala KUA Kecamatan Ipuh, dan Kades se Kecamatan Ipuh.

Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos dalam kesempatan itu menjelaskan, di Kabupaten dinamakan gugus tugas Covid-19. Namun di tingkat desa dinamakan relawan Satgas Covid-19. Dimana yang terlibat dalam Satgas ini dikoordinatori langsung oleh Kepala Desa beserta perangkatnya bekerja sama dengan bidan desa, dan masyarakat lainnya.

"Sesuai dengan petunjuk dari Kabupaten, Kades ditunjuk menjadi Ketua Satgas. Kemudian semua perangkat desa dilibatkan semua. Tim relawan Satgas ini nanti menerima SK langsung dari Kabupaten," jelas Camat.

Berdasarkan hasil Rakor Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mukomuko tempo hari, lanjut Sepradanur, masing-masing kecamatan diinstruksikan untuk menyediakan tempat isolasi mendiri pasien Covid-19. Untuk wilayah Kecamatan Ipuh, alternatif utama tempat isolasi pasien Covid-19 direncanakan di bekas mes PT. DMT yang berada di wilayah Desa Pulau Baru. "Untuk tempat isolasi pihak kecamatan sudah berkoordinasi dengan Danramil, Polsek Mukomuko Selatan. Bekas mes PT. DMT tersebut bisa dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19," jelasnya.

Terkait dengan bekas PT. DMT direncanakan menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, Kades Pulau Baru, Ishar, dalam kesemapatan itu langsung angkat bicara. Dia mengatakan, sebelumnya masalah ini sudah disampaikan ke masyarakat Desa Pulau Baru. Sebagian menolak dan sebagian setuju bekas mes PT. DMT dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19. Namun, untuk kepastiannya pihaknya akan kembali menyampaikan hal ini ke perangkat desa dan masyarakat Pulau Baru.

"Warga Pulau Baru bersedia bila bekas mes PT. DMT tersebut dijadikan tempat isolasi khusus warga Desa Pulau Baru. Kalau dijadikan tempat isolasi se Kecamatan sebagian warga Pulau Baru menolak," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut Kades Mundam Marap, Sutrianto mengatakan, terkait dengan persiapan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, jika memang tidak ada desa yang bersedia wilayah desanya dijadikan tempat isolasi, maka Desa Mundam Marap bersedia demi masyarakat Kecamatan Ipuh. Jangankan untuk masyarakat Kecamatan Ipuh, seluruh masyarakat Kabupaten Mukomuko bisa diisolasi di Mundam Marap kalau memang sudah tidak ada tempat isolasi lagi di wilayah Kabupaten Mukomuko ini.

"Ya, di Desa Mundam Marap ada gedung dan Polindes. Saya kira bisa dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Silakan ditempatkan di sana, kalau memang tidak ada lagi tempat di desa lain," cetusnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Ipuh, dr. Yuli Harmi juga hadir dalam Rakor tersebut menambahkan, masyarkat harus saling mensuport terkait dengan pencegahan dan penanganan Covid-19 ini. Terkait dengan rencana tempat isolasi jangan sampai menjadi bumerang di tengah masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus mendapatkan sosialisasi dan edukasi terkait dengan proses penularan Covid-19. Untuk diketahui, Covid-19 ini tidak menular lewat udara. Penularannya melalui droplet (percikan air ludah). Jadi, penularannya memag melalui interaksi dan sentuhan antara pasien positif dengan orang yang tidak positif.

Sambungnya, jika pasien postif Covid-19 dibiarkan isolasi mandiri di rumahnya, tingkat penularannya rentan. Karena satu rumah dengan anggota keluarga lainnya. Jadi, persiapan tempat isolasi memang harus perlu dipersiapkan. Jangan sampai setelah kasus Covid-19 ini meledak baru mencari tempat isolasi. Saat ini di wilayah Kecamatan Ipuh tidak ada yang terkonfirmasi postif. Namun persiapan, pencegahan dan penanganan harus tetap dilakukan.

"Tempat isolasi memang harus dicari sekarang dan ditetapkan. Jangan sampai kejadian seperti di Pondok Suguh. Pasien positif hanya diisolasi di rumahnya. Akhirnya banyak masyarakat lain yang tertular. Kita harus mengantisipasi dengan menyediakan tempat isolasi di wilayah Kecamatan Ipuh," demikian Yuli.(ide)

Tags :
Kategori :

Terkait