RBO, KAUR - Hartati mengatakan semenjak suaminya Hasan Basri tidak bisa lagi mencari nafkah yang diharapkan adanya bantuan dari Pemerintah secara rutin seperti, PKH, BLT, Dinsos yang biasa diterima masyarakat setiap bulannya.
"Suami saya mulai tidak bisa mencari nafkah semenjak empat tahun yang lalu, Karena tertimpa kayu sehingga mengalami patah tulang pinggul dan akhirnya struk dan sampai kini setengah badannya mati rasa," kata Hartati di rumahnya, Minggu (01/11). Semenjak kejadian itu, suaminya pernah dibawa kerumah Sakit Fatmawati Jakarta untuk melakukan operasi tulang, Tetapi untuk operasi saraf belum dilakukan mengingat biaya yang belum memadai. Untuk pergi berobat saja mengharapkan bantuan uang dari pihak keluarga. Untuk mencari pekerjaan lain Hartati tidak bisa karena harus menjaga suaminya. Bahkan salah satu anaknya sudah putus sekolah untuk mencari kerja untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari dan untuk berobat orang tuanya sebagai kerja buruh harian. "Harapannya kalau ada uang, ingin sekali berobat biar bisa cepat sembuh, Tapi apa daya, kalau ada bantuan cukup untuk biaya suami itu sudah Alhamdulillah, Kalau untuk kami sekeluarga mungkin anak saya tadi bisa menutupinya," paparnya. Bahkan sudah selama empat tahun ini belum ada bantuan dari pemerintah yang rutin seperti masyarakat lainnya. Cuma pernah mendapatkan bantuan Covid dan beras yang diberikan oleh pihak Kepolisian. Untuk Pemerintah Desa dia berharap bisa mendapatkan bantuan, karena suaminya sakit bukan satu dua bulan ini, tapi sudah bertahun - tahun tetapi belum juga ada bantuan untuk mencukupi pengobatan suaminya. "Tolonglah saya untuk bantuan modal usaha paling tidak bisa membuka warung kecil - kecilan sambil menunggui suami saya. Bahkan saya pernah menonton di televisi dan termenung melihat pemerintah memberikan bantuan, umpanya ya Allah kalau saat ini kalau saya tahu alamat Jokowi dan punyo ongkos saya pasti akan pergi menemui Jokowi," singkat dia sambil bederai air mata.(afa).Hanya Mengharapkan Bantuan Rutin Pemerintah
Minggu 01-11-2020,20:24 WIB
Editor : radar
Kategori :