RBO >>> BENGKULU >>> Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu mengadakan seminar bagi para guru TK/PAUD yang tergabung dalam organisasi Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTKI) dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Bengkulu di Aula Dikbud Provinsi kemarin. Dalam seminar tersebut, menghadirkan narasumber dari Ketua IGTKI Provinsi, Wisna, S.Pd, Ketua Himpaudi Provinsi, Tri Siswati, M.Pd. Selain itu, perwakilan dari Plt. Kepala Dikbud Provinsi, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd, dan para peserta dari anggota IGTKI dan Himpaudi. "Jadi begini, di era pandemi Covid-19 ini, guru memang diwajibkan untuk bertransformasi dalam mendidik anak. Terlebih lagi, melalui pembelajaran daring. Yang memang mengharuskan disana ada peran orangtua dalam menyukseskan pembelajaran tersebut. Untuk itu, dewan guru pengajar perlu dibekali transformasi pembelajaran, yang ditepat ditengah pandemi Covid-19," kata Ketua IGTKI Provinsi, Wisna, S.Pd dalam arahannya kemarin. Maka dari itu, lanjutnya, transformasi dalam pembelajaran mau tidak mau harus dilakukan oleh para dewan guru. Jangan sampai, proses pembelajaran daring tidak begitu berjalan dengan efektif. Walaupun memang, pembelajaran daring bagi murid TK sangat tidak efektif untuk diterapkan. "Kami menginginkan para dewan guru, jangan sampai Gaptek terhadap perkembangan teknologi. Khususnya guru yang berdomisili di Kota Bengkulu. Sebab, dipelosok perdesaan memang mereka terkendala akses jaringan internet jika ingin menggelar pembelajaran daring. Tapi, kami mengharapkan mereka semua ini menjadi pionir di lembaganya masing-masing untuk penggerak merdeka belajar ditengah pandemi Covid-19," terangnya. Pemateri selanjutnya, Ketua Himpaudi Provinsi, Tri Siswati, M.Pd menyampaikan materi terkait Loose Part dan Permainan Edukarif (APE) pembelajaran pada murid PAUD. " Loose part ini, merupakan media bahan ajar yang kegunaannya dalam pembelajaran anak, yang tidak pernah ada habisnya digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi berbagai aspek. Seperti pemecahan masalah, kreativitas, konsentrasi , motorik halus, motoric kasar, Sains (Sience), pengembangan bahasa (Literasi), Seni (Art), logika berpikir, Matematika (Math), Teknik (Engineering), Teknologi (Tecchnology). Walaupun kini terkendala oleh pandemi Covid-19," kata Tri Siswati kemarin. Sedangkan APE, Tri Siswati menjelaskan, alat permainan edukatif, yang menunjukkan bahwa pada pengembangan dan pemanfaatannya, tidak semua alat permainan yang digunakan anak di TK itu dirancang secara khusus, untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. " Dari kedua aspek tersebut, semuanya sangat penting diterapkan oleh pihak sekolah, dalam menstimuluskan perkembangan masa emas anak ini. Kami berharap, penerapan seperti itu memang dilakukan oleh setiap lembaga, agar menghasilkan anak yang cerdas dan berkualitas," tutupnya. (ach)
Guru TK/PAUD Jadi Pionir Penggerak Merdeka Belajar
Senin 07-12-2020,19:11 WIB
Reporter : radar
Editor : radar
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 22-09-2024,19:39 WIB
Jelang Pilgub Bengkulu 2024, Mulai Muncul Persoalan Catut-Mencatut Nama dan Pemalsuan Tanda Tangan
Senin 23-09-2024,02:00 WIB
Data Terbaru, Ini Indeks Kepuasan Jamaah Haji Bengkulu Selatan Tahun 2024
Minggu 22-09-2024,19:30 WIB
Inovasi Pendidikan dari Provinsi Bengkulu Menghadapi Era Society 5.0
Senin 23-09-2024,09:20 WIB
5 Paslon Walikota Bengkulu Tahun 2024 yang Sudah Resmi
Terkini
Senin 23-09-2024,15:46 WIB
Ini Dia Hasil Undian KPU Seluma, Teguh Nomor 1, Erjon Nomor 2
Senin 23-09-2024,15:05 WIB
Breaking News: Ini Nomor Urut Paslon Bupati-Wakil Bupati Mukomuko
Senin 23-09-2024,12:19 WIB
Perbanyak Amalan Ini, Maka Pintu Rezeki Terbuka dan Akan Datang Dari Segala Penjuru
Senin 23-09-2024,12:04 WIB
Mitos atau Fakta: Mengikat Tali Sepatu Setelah Lari Bisa Mengancam Nyawa?
Senin 23-09-2024,12:00 WIB