Kehadiran Buaya Sungai Air Buluh Dipertanyakan

Rabu 06-01-2021,20:01 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Warga Diimbau Waspada

RBO >>>  IPUH >>>  Warga Desa Air Buluh dan warga Kecamatan Ipuh umumnya, diimbau agar waspada saat beraktivitas di kawasan sungai Air Buluh. Sebab, kawasan sungai itu dinyatakan daerah habitat buaya. Hal itu ditandai dengan adanya pemasangan papan merek oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKASDA) Bengkulu. Namun, instansi terkait dalam hal ini BKSDA Bengkulu, dinilai belum memberikan solusi terkait dengan keberadaan buaya di sungai yang berada di pemukiman warga tersebut. Selama ini sungai tersebut tidak pernah ada buaya, dan keberadaan buaya tersebut juga dipertanyakan.

Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos saat dihubungi menyayangkan tindakan dari BKSDA Bengkulu. Menurutnya, dengan memasang papan merek peringatan waspada di kawasan sungai tersebut bukan sebuah solusi. Sebab, tidak sedikit warga Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh umumnya menggantungkan kehidupan di kawasan sungai tersebut.

"Seharusnya BKSDA harus mensosialisasikan langsung keberadaan buaya itu kepada masyarakat. Tidak cukup hanya dengan memasang papan merek," ucap Sepradanur kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.

Sejauh ini sambung, Sepradanur, pihak BKSDA belum pernah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Dalam hal ini Pemerintah Kecamatan Ipuh sebagai pemilik wilayah. Keberadaan buaya itu tidak mungkin langsung ada dan langsung berkembang biak tanpa sebab. Dan dari mana buaya itu berasal? Apakah sengaja dilepas atau muncul sendiri. Hal ini juga menjadi pertanyaan. "Pemasangan papan merek peringatan itu, sejauh ini belum ada BKSDA koordinasi dengan kita. Ini yang kita sayangkan," imbuh Camat.

Sementara Pj Kades Air Buluh, Mimran saat dihubungi mengatakan, pemasangan spanduk bertuliskan, "Awas !! Daerah Habibat Buaya Sayangi Jiwa Anda" merupakan pekerjaan BKSDA Bengkulu. Papan merek itu dipasang sejak warga melihat buaya beberapa ekor di aliran Sungai Air Buluh. Jadi pertanyaannya adalah, kenapa ada buaya disana. Padahal puluhan tahun yang lalu masyarakat tidak pernah melihat buaya di aliran sungai Air Buluh. Sehingga sudah cukup lama masyarakat menjadikan sungai tersebut sebagai tempat mencari ikan. Bahkan ada yang mandi disana. Namun sejak adanya spanduk tersebut warga bertanya-tanya dan merasa takut.

"Saya sudah menanyakan langsung ke pihak BKSDA. Kenapa sampai ada buaya di sungai itu. Padahal selama ini tidak ada. Apakah buaya tersebut merupakan buaya liar atau sengaja dimasukan. Karena, bentuk buaya berbeda dengan buaya liar pada umumnya. Yakni warna putih. Adapun jumlahnya saat ini sekitar 10 ekor," ucap Mimran.

Ditambahkannya, jika benar itu buaya liar, masyarakat dan Pemerintah Desa Air Buluh meminta pada pihak BKSDA Bengkulu agar buaya itu ditangkap dan dipindahkan ke habibatnya. Permintaan ini guna menggantisipasi agar kedepannya tidak ada korban jiwa karena keganasan buaya tersebut. "Kami minta tolong pada pihak BKSDA Bengkulu agar buaya yang ada disana ditangkap. Jangan sampai ada warga kita yang menjadi korban. Permintaan sudah pernah disampaikan pada pihak BKSDA. Sayangnya jawaban dari mereka sangat mengecewakan. Mereka mengatakan penangkapan buaya tersebut bukan kewenangan BKSDA Bengkulu," tambah Mimran.(ide)

Tags :
Kategori :

Terkait