Supaya Tidak Rusak dan Mati RBO >>> MUKOMUKO >>> Sebagaimana diwartakan sebelumnya, puluhan bunga Rafflesia tumbuh dan mekar di Desa Air Berau, Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko. Habitat puspa langka itu berada di kawasan hutan dekat perkebunan warga setempat. Hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat desa. Sangat dimungkinkan lokasi tumbuh Bunga Rafflesia di Mukomuko ini bakal ramai pengunjung. Sebab lokasinya mudah dijangkau. Menurut informasi yang diperoleh, hanya membutuhkan waktu satu jam dari desa menggunakan sepeda motor trail atau sejenisnya. Ramainya pengunjung bisa menjadi ancaman bagi bunga yang dilindungi ini dan juga habitat tumbuhnya. Kendati demikian bukan berarti tidak boleh dikunjungi. Akan tetapi butuh pengelolaan yang ramah agar kekayaan alam ini tetap bisa dinikmati, namun tidak merusak. Saran dari salah seorang Pakar Bunga Rafflesia, Ir. Agus Susatya, M.Sc., Ph.D, sebaiknya dibentuk semacam pengelola wisatanya. Pengelola ini nanti menetapkan etika pengunjung saat berwisata di habitat Bunga Rafflesia tersebut. Saran dari Dosen Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu (Unib) ini, sebelum membuka habitat Bunga Rafflesia itu untuk umum, sebaiknya pengelola memetakan terlebih dulu bonggol-bonggol bunga Rafflesia yang sudah tumbuh. Jika sudah terpeta, dapat membuat jalur kunjungan yang posisinya tidak terlalu dekat dengan posisi bonggol. "Ini supaya pengunjung tidak berjalan bebas di kawasan tumbuh Bunga Rafflesia. Takutnya malah menginjak bonggol yang belum mekar," sampainya kepada radarbengkuluonline.com tadi siang. Selanjutnya, kata Agus, pengelola sebaiknya mengatur jumlah pengunjung. Jangan sampai membuat gerombolan. Bagi yang ingin berfoto, dibatasi satu persatu. "Semua itu untuk melindungi bunga Rafflesia dan habitatnya," ujar peneliti Rafflesia ini. Kemudian bagi pengelola dan pengunjung, sebisa mungkin harus menjaga kondisi lingkungan tempat tumbuhnya Bunga Rafflesia itu secara alami. Daun-daun kering yang berada dekat bonggol dan rumput-rumput yang tumbuh tidak perlu dibersihkan. "Dihindari (membersihakan daun-daun kering). Daun-daun kering itu menjaga kelembaban." Untuk diketahui, Agus Susatya adalah peneliti sekaligus pakar Bunga Rafflesia. Ia aktif di beberapa organisasi pelestarian dan penelitian Bunga Raflesia, baik nasional maupun internasional. Pria kelahiran Purworejo, 16 Agustus 1961 ini juga sudah menerbitkan buku dengan judul "Rafflesia: Pesona Bunga Terbesar di Dunia." (sam)
Ini Dia Cara Menjaga Bunga Rafflesia dan Habitatnya
Senin 22-03-2021,19:37 WIB
Reporter : radar
Editor : radar
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 22-09-2024,10:47 WIB
10 Manfaat Jamur, Sumber Nutrisi yang Kaya Khasiat bagi Kesehatan
Minggu 22-09-2024,11:00 WIB
5 Fakta Unik Satwa Endemik di Negara Australia yang Seru Untuk Dipelajari
Minggu 22-09-2024,10:24 WIB
7 Cara Wisatawan Berkontribusi dalam Pelestarian Lingkungan
Minggu 22-09-2024,15:04 WIB
Teknologi dalam Dunia Pendidikan: Bagaimana Virtual Reality Membantu Pembelajaran Jarak Jauh
Minggu 22-09-2024,14:57 WIB
4 Tantangan dan Solusi untuk Menjamin Hak Belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Terkini
Senin 23-09-2024,03:00 WIB
15 Orang Pelaku UMKM Kaur Ikuti Pelatihan Keterampilan Pengolahan Makanan Berbahan Gurita
Senin 23-09-2024,02:00 WIB
Data Terbaru, Ini Indeks Kepuasan Jamaah Haji Bengkulu Selatan Tahun 2024
Senin 23-09-2024,01:00 WIB
Gubernur Rohidin Letakkan Batu Pertama Pembangunan SMAN 12 Kaur di Desa Bukit Indah
Senin 23-09-2024,00:05 WIB
Kantin MIN 2 Bengkulu Tengah Didatangi Tim Satgas Halal Provinsi Bengkulu
Minggu 22-09-2024,23:34 WIB