BKKBN Provinsi Tingkatkan Program Ketahanan Keluarga

Kamis 25-03-2021,19:42 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO >>> BENGKULU >>>  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi Daerah ( Rakorda ) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana ) 2021 tahun ini. Rapat itu membahas stunting yang menjadi garapan program ketahanan keluarga.

" Rakorda Bangga Kencana tahun ini, selain membahas bangga kencana secara umum, seperti penurunan kelahiran, kesertaan KB, pasangan usia subur ( PUS ) tidak terlayani ( unmet need ). Selain itu, juga membahas stunting yang bagian dari salah satu program ketahanan keluarga," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Ir. Rusman Efendi, MM kepada radarbengkuluonline.com, Kamis (25/3).

Dijelaskannya, pembahasan stunting itu mengingat BKKBN, yang dimandatkan oleh pemerintah pusat sebagai leading sektor percepatan penurunan prevalensi stunting di tanah air. Meskipun stunting menjadi pokok bahasan rakerda yang diikuti sejumlah mitra kerja, namun tidak menjadikan program utama menjadi kendor.

" Salah satunya, seperti program KB, tetap fokus pada peningkatan kesertaan masyarakat ber-KB, menekan angka kelahiran, menekan PUS yang tidak terlayani. Sehingga sasaran program KB dapat tercapai dengan rendahnya laju pertumbuhan penduduk ( LPP ), semua itu upaya mencapai keluarga yang berketahanan," jelasnya.

Rusman mengatakan, pelaksanaan stunting dalam program Bangga Kencana telah berjalan melalui program prioritas nasional ( Pro-PN). Yang didalamnya, terdapat KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam pencegahan, dan penanggulangan stunting masuk dalam kegiatan utama pemerintah.

"Pemerintah daerah setempat melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, dalam Pro-PN mengoptimalkan pengasuhan pada masa 1000 HPK di Kelompok Bina Keluarga Balita ( BKB ), sehingga dengan demikian mampu mencegah kasus stunting di Bengkulu," terangnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk ( Dalduk ) BKKBN menambahkan, pada tahun 2021 garapan stunting di Bengkulu masih fokus diempat wilayah kabupaten. Yakni Kabupaten Kaur, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kabupaten Bengkulu Utara. Hal itu telah ditetapkan berdasarkan salinan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasiona/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep 42/M.PPN/HK/04/2020, Tentang Penetapan Perluasan kabupaten/ kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2021.

"Peran BKKBN dalam penurunan prevalensi stunting, melalui intervensi sensitif yang dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi antar lembaga pemerintah pusat maupun daerah," kata Agus.

Wagub Apresiasi Rakorda Bangga Kencana

Wakil Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah yang hadir dan buka secara resmi Rakorda dan Rakornis, Bangga Kencana tahun 2021. Tampak hadir dalam rapat tersebut Rektor Universitas Negeri Bengkulu ( Unib ) Komando Resort Militer ( Korem ) 041 Garuda Mas yang diwakili Kepala Staf Resort Militer ( Kasrem ), Kementerian Agama Wilayah Provinsi Bengkulu, Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( BPKP ) Provinsi Bengkulu, Lembaga Pembinaan Anak.

Wagub mengatakan, beberpa permasalahan kependudukan di Bengkulu, masih perlu diperhatikan secara serius agar dapat bangkit dan dapat terbangunnya kualitas sumber daya manusia di Provinsi Bengkulu.

''Secara nasional, dan lokal khususnya di Bengkulu masih ada tantangan serta dalam pembangunan SDM, diantaranya masalah kesehatan, dimana dari empat faktor masalah kesehatan menunjukkan kualitas kesehatan, terhadap sebuah wilayah yaitu kematian ibu hamil dan melahirkan, dan masa nifas. Kematian bayi, gizi buruk dan kasus stuntingpun masih tergolong tinggi. Tentunya kondisi tersebut menjadi tantangan pembangunan di Provinsi Bengkulu, khususnya tantang program Bangga Kencana di masa datang," kata Wagub dalam sambutannya.

Ia menyebutkan, terhadap persoalan stunting dimana BKKBN diberi mandat sebagai leading sektor penanganan prevalensi stunting dari pemerintah pusat ( Presiden RI ). Namun dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting menuntut semua sektor untuk saling bekerja sama secara terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Persoalan stunting merupakan satu diantara persoalan bangsa menyangkut kesehatan, pendidikan dan ekonomi hingga pada bidang sosial budaya. Yang dikhawatirkan dapat memengaruhi cita-cita bangsa untuk meraih Indonesia Emas 2045, dan peluang bonus demografi.

"Penduduk Provinsi Bengkulu sebanyak 2.010.670 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,55 persen. Penduduk sebanyak itu terdapat generasi zillenial yang umur 8-23 tahun mencapai 28,94 persen. Dan generasi millenial dengan usia 24-39 tahun mencapai 26,66 persen. Dua generasi tersebut merupakan aset pembangunan dan dipersiapkan untuk mengisi dan pelaku pembangunan berkelanjutan di masa datang agar dapat menyonsong bonus demografi untuk menuju Bengkulu yang lebih maju, " tutupnya. (ach)

Tags :
Kategori :

Terkait