RBO, BENGKULU - Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu memastikan bahwa vaksin AstraZeneca yang beredar di Provinsi Bengkulu masih aman untuk digunakan. Ini sebagaiamana diungkapkan Kepala Dinkes Provinsi, H Herwan Antoni S.KM M.Kes, Rabu (19/5).
"Yang bermasalah sudah dihentikan dan ditarik itu hanya vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 itu. Sedangkan yang lainnya tetap dilanjutkan," ungkap Herwan Anthoni, kemarin. Herwan mengatakan, sepengetahuan dia setiap vaksin, baik Sinovac maupun AstraZeneca, memang memiliki efek tersendiri. Namun sejauh ini efek yang diterima oleh masyarakat yang sudah divaksin hanyalah efek-efek ringan saja. "Untuk efek dari vaksin itu, di Bengkulu ini memang ada kasus, namun semuanya masih termasuk ringan. Ada yang sampai ke Rumah Sakit, namun masih bisa ditangani," terangnya. Lebih jauh Herwan menyebutkan, jika dikaitkan dengan efektivitas vaksin, AstraZeneca sebenarnya efektivitasnya sebenarnya lebih tinggi. Namun kembali lagi, sampai dengan vaksin tersebut benar-benar bekerja optimal, tentunya tetap memerlukan proses. "Vaksin itu sifatnya berproses. Justru kalau dia berefek itu yang bagus terhadap tubuh kita," kata Herwan. Sementara itu, untuk stok vaksin sendiri, Herwan memastikan saat ini masih cukup. Karena jika stok vaksin di Bengkulu sudah mulai menipis, maka pusat langsung mengirim kembali stok vaksin tambahan. "Vaksin datang terus, pengirimannya secara bertahap. Pusat itu sifatnya memantau terus, jika stok sudah mulai sedikit mereka akan kirim lagi," pungkasnya. Diketahui sebelumnya Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin menyesalkan atas apa yang terjadi akibat dari kasus penerima vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Ia meminta agar pemerintah bukan hanya vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 yang dihentikan sementara, tetapi seluruh vaksin AstraZeneca. Bahkan ia juga meminta agar pemerintah dapat menguji batch lain bermerek vaksin tersebut. Saat ini Pemerintah telah memberhentikan sementara batch vaksin AstraZeneca CTMAV547 sesuai dari permintaan BPOM dan akan dilakukan sampai hasil kajian BPOM selesai. Dalam siaran pers di laman Kemenkes, batch vaksin AstraZeneca CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis yang sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian di kirim ke DKI juga Sulawesi Utara.(idn)Herwan: Vaksin Yang Bermasalah Sudah Dihentikan
Rabu 19-05-2021,19:29 WIB
Editor : radar
Kategori :