Jelang Munas VIII, Kadin Bengkulu Rapat Lengkap

Sabtu 22-05-2021,21:30 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Fery Rizal : Caketum Ada Dua Nama

RBO >>>  BENGKULU >>>  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bengkulu pada Sabtu, (22/5) menggelar rapat pengurus lengkap, dalam rangka menghadapi Musyawarah Nasional (Munas) ke-8 Kadin Indonesia yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 2 sampai 4 Juni 2021 mendatang.

Terlebih saat ini, ada dua nama yang disebut-sebut akan maju sebagai calon ketua umum (caketum). Yaitu, Anandya Bakrie dan Arsjad Rasjid. “Soal lobi-lobi memang sudah ada. Karena, dari caketum ada pertemanan. Tapi ini adalah organisasi, sehingga perlu dirapatkan bersama pengurus dalam mengambil kebijakan. Apalagi ini juga untuk kepentingan organisasi kedepan,” ungkap Ketua Umum Kadin Provinsi Bengkulu Ir. Fery Rizal, didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) OKK Kadin Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali, disela-sela rapat yang diadakan di Rumah Makan Laurent yang terletak di Pantai Berkas, Bengkulu.

Menurut Fery, dalam Munas dengan agenda pemilihan ketua umum yang baru, tentu pihaknya ingin mencari sekaligus memilih figur yang lebih baik, meski saat ini sudah sangat baik. Tetapi minimal yang memimpin organisasi kedepan, mempunyai pandangan yang positif terhadap organisasi, serta bisa bekerja sama dengan pemerintah. Terlebih tulang punggung kegiatan perekonomian itu berada di daerah dan bukan di pusat.

“Dua syarat itu yang dikedepankan dalam Munas nanti. Yakni, seorang caketum bisa bekerjasama dengan pemerintah, dan komitmen membesarkan organisasi hingga ke tingkat daerah,” jelas Fery yang juga diamini Tantawi Dali.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Umum OKK Kadin Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali S.Sos, MM menyampaikan, dari hasil rapat disepakati akan ada tiga unsur yang mengikuti Munas. Yaitu, peserta penuh, peninjau dan penggembira. Oleh karena itu, bagi siapa peserta yang mau ikut dipersilakan mendaftarkan diri. Tapi untuk keputusan final, pihaknya masih akan berkoordinasi lagi dengan panitia Munas, terkait satu provinsi berada orang yang diwajibkan untuk hadir, karena saat ini di ketahui masih di tengah pandemi. Apalagi solusi lain, bagi yang tidak hadir bisa mengikuti secara virtual. “Kita memiliki tiga suara dalam Munas nanti. Makanya kita akan putuskan siapa peserta yang hadir,” ujar Tantawi.

Lebih lanjut mengenai dukungan, ia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menentukannya. Karena, masih ingin melihat siapa yang akan mencalon diri dalam Munas. “Sekarang ini para kandidat itu masih wacana. Dari Bengkulu jelas ada kriteria caketum yang didukung. Diantaranya, bisa bersinergi dan menarik investor ke daerah dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat,” tutup Tantawi.

Sebelumnya dari Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryani Motik mengatakan, musyawarah nasional atau Munas Kadin akan digelar di Bali pada 2-3 Juni 2021. Salah satu agenda Munas tersebut ialah memilih Ketua Umum Kadin periode 2021-2026. Bakal Ketua Umum yang dipilih dalam Munas akan menggantikan Rosan Perkasa Roeslani. Rosan sebelumnya ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Meski pendaftaran resmi calon ketua umum belum diumumkan, Suryani mengatakan terdapat dua kandidat yang telah berkampanye untuk menghimpun suara. Kedua bakal calon itu adalah Direktur Utama PT Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid dan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie.

Menurut mekanismenya, 70 persen suara akan diambil dari hasil rekapitulasi pemilih yang merupakan anggota Kadin. Sedangkan 30 persen lainnya berasal dari suara asosiasi yang akan dipilih lewat konvensi. Pemilih dari kelompok asosiasi dianggap penting karena merupakan mitra strategis Kadin. Pihak-pihak di luar anggota Kadin dan asosiasi dipastikan tidak memiliki hak suara--termasuk mantan anggota Kadin.

Selain dua kandidat tersebut, nama Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani sempat dikabarkan bakal menjadi penantang dalam bursa pemilihan pemimpin Kadin. Namun, Suryani mengatakan Haryadi sampai saat ini belum bergerak. “Ini sudah jauh jalan kampanye kampanye ke berbagai daerah dan Pak Haryadi tidak ada gerakan. Jadi kemungkinannya kecil sekali,” ujar Suryani.

Beberapa waktu lalu, Haryadi mengkonfirmasi bahwa ia belum berniat mendaftarkan diri. “Saya belum deklarasi,” ujarnya.

Peta Dukungan Arsjad versus Anindya Menjelang pemilihan Ketua Umum Kadin, suara Anindya diklaim menguat. Anindya beberapa waktu lalu mengklaim telah mengantongi suara dari 25 provinsi. Sedangkan Arsjad mengklaim menggenggam suara dari 20 provinsi.

Suryani mengatakan, suara Anindya Bakrie lebih besar karena ia lebih lama bergabung di organisasi Kadin. Dibandingkan dengan Arsjad yang baru tiga tahun. Kata dia, Anindya sudah menginjak tahun ke-15. “Ibarat incumbent untuk Anin versus new comer (untuk Arsjad),” tutur Suryani.(idn)

Tags :
Kategori :

Terkait