Tahun Ajaran Baru, Sekolah Sudah Persiapkan Tatap Muka

Rabu 09-06-2021,19:59 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO >>>  BENGKULU >>>  Setelah turunnya Surat Edaran (SE) Walikota Bengkulu, Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan penyelenggaraan belajar tatap muka tahun pelajaran 2021/2022, ini disambut dengan antusias oleh siswa, orangtua dan sekolah. Semenjak siswa belajar, proses belajar mengajar tidak begitu efektif.

"Dengan terbitnya SE Walikota Bengkulu, kami sangat menyambut baik. Sebab, sudah banyak keluhan dari berbagai pihak. Baik itu dari sekolah sendiri yang tidak maksimal menyampaikan materi pembelajaran secara daring, siswa juga belajar daring tidak puas mendapat materi pembelajaran dari dewan guru, tidak ada interaksi langsung tanya jawab saat belajar di dalam kelas," ujar Ketua MKKS Kota Bengkulu, Idiarman, M.Pd kepadaradarbengkuluonline.com, Rabu (9/6).

Selain itu, sekolah kembali belajar tatap muka, juga mengatasi kejenuhan orangtua siswa berhari-hari anak belajar melalui HP. Apalagi, ketika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah, orangtua tidak bisa mengatasi itu. Sebab, tidak semua orangtua paham terhadap pembelajar anak di sekolah. Oleh karena itu, semua pihak sangat mendukung sekolah menggelar pembelajaran tatap muka di tahun ajaran 2021-2022.

"Belajar tatap muka di sekolah, minimal menjaga prestasi siswa, dan semua pihak akan dipuaskan dengan pembelajaran tatap muka dengan secara maksimal akan memberikan pembelajaran. Terlebih lagi, guru sudah mengerti karakter pada siswa. Jika siswa mengalami kesulitan, guru bisa memahami itu dan kembali menjelaskan dibagian mana siswa tidak paham pada mata pelajaran tersebut," kata Kepala SMPN 1 Kota Bengkulu ini.

Untuk penerapan prokes di sekolah, pihaknya memastikan bahwa di seluruh jenjang SMP se-Kota, sudah mempersiapkan hal tersebut dari jauh-jauh hari. Sebab, pandemi Covid-19 sudah terjadi selama 2 tahun lebih.Terkait jam belajar siswa di sekolah nantinya, pihaknya masih melihat kondisi di masing-masing sekolah. Paling tidak dalam 1 hari minimal 2 mata pelajaran. Jadi, ketika siswa datang ke sekolah langsung ke kelas, proses pembelajaran terjadi. Setelah jam kedua mata pelajaran lain, guru yang mengajar di kelas tersebut akan pindah ke kelas lain, dan siswa tetap berada di dalam kelas sampai waktu bel pulang sekolah.

"Siswa datang ke sekolah masih sistim shift. Seperti kemarin, sebelum pak wali kembali memberikan SE belajar daring lagi, jumlah siswa datang ke sekolah dibatasi 50 persen. Ini tergantung kebijakan masing-masing sekolah. Apa mau nomor urut absen, genap, ganjil dan cara lainnya. Tapi, kalau pandemi benar-benar berakhir, baru siswa masuk keseluruhan secara normal seperti dulu," tutupnya. (ach)

Tags :
Kategori :

Terkait