Irigasi Pulo Geto Baru yang Jebol Akan Diperbaiki Tahun 2022

RBO >>> KEPAHIANG >>> Terkait dengan perbaikan irigasi persawahan di Desa Pulo Geto Baru, Kecamatan Meringi, Kabupaten Kepahiang yang saat ini mengalami kerusakan berat atau jebol akibat ditimpa material longsor segera diusulkan untuk perbaikan. Sebenarnya, eberapa tahun lalu, Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kepahiang, telah berusaha untuk memperbaiki kerusakan irigasi tersebut. Namun, ditolak oleh petani setempat. Ini diungkapkan Kepala Dinas PUPR Kepahiang, Rudi Andi Sihaloho, ST saat ditemui radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya kemarin.

"Ya, kita pernah melakukan perbaikan irigasi persawahan petani di Desa Pulo Geto dari dana DAK pada tahun 2017. Waktu mau pelaksanaannya pekerjaan irigasi tersebut kita mendapat hambatan dari petani setempat dengan menggunakan surat pernyataan bahwa tidak dibolehkan melakukan pengerjaan irigasi karena persawahanya lagi musim tanam. Waktu itu irigasi tersebut belum begitu parah jebolnya," ujar Rudy.

Karena ada penolakan dari petani untuk melakukan perbaikan irigasi tersebut, lanjutnya, maka terpaksa dana perehaban dialihkan ke lokasi lain. Terkait dengan permohonan masyarakat untuk perbaikan saluran irigasi yang mengaliri persawahan seluas 730 hektar lebih di Kecamatan Ujan Mas, putus akibat bencana longsor 2018, saat ini irigasi tersebut hanya dilakukan perbaikan oleh masyarakat secara darurat.

Dengan adanya keluhan masyarakat,  PUPR Kepahiang tahun 2022  kembali akan mengajukan anggaran di APBD. Mudah mudahan dapat. Tinggal lagi masyarakatnya diizinkan atau tidak untuk melakukan perbaikan. "Dalam kesempatan ini kami imbau kepada masyarakat jika ada kegiatan-kegiatan pemerintah untuk melakukan pengerjaan perbaikan seharusnya masyarakat harus mendukung. Karena anggaran sudah kita ACC dan sudah disetujui, tiba-tiba pas mau melakukan pengerjaan mereka menolak. Manfaatnya juga untuk masyarakat. Intinya kami ini hanya ingin membantu masyarakat." (crv).