Fadjroel: Seluruh WNI di Kazakhstan dalam Keadaan Aman

Jumat 07-01-2022,23:19 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

radarbengkuluonline.com, JAKARTA- Duta Besar RI untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman memastikan seluruh warga negara Indonesia (WNI) di negara Kazakhstan saat ini dalam kondisi aman. Adapun saat ini situasi di Kazakhstan kian memanas. Ini disebabkan karena terjadinya kerusuhan di banyak kota ketika ribuan orang turun ke jalan dengan memprotes kenaikan harga bahan bakar.

“Bahwa 140 orang WNI yang ada di Kazkhstan dan tiga orang WNI di Tajikistan dalam keadaan aman,” ujar Fadjroel kepada wartawan, Jumat (7/1).

 Pemprov & Forkopimda Ajak Masyarakat Bersihkan Pantai Panjang Besok
Mantan Juru Bicara Presiden Indonesia tersebut menjelaskan, sebanyak 140 WNI yang ada di Kazkhstan saat ini berada di sejumlah kota. Antara lain Nur Sultan, Almaty dan lainnya. “Sebanyak 140 WNI yang ada di Kazkhstan berada di Nur Sultan, Altamira, Almaty, Murabai dan lain-lain,” katanya.

Fadjroel juga meminta seluruh WNI untuk mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, menjaga ketertiban dan tidak ikut dalam aksi-aksi massa.

BACA JUGA: Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan (26)
“Kami harapkan WNI saling berkomunikasi dengan sesama WNI yang berada di kota atau wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Fajdroel menuturkan, saat ini di negara Kazkhstan juga telah diberlakukan jam malam. Hal ini untuk mengantisipasi keadaan yang kian memanas di negara itu. “Dalam kaitan ini juga diberlakukan jam malam setiap hari mulai pukul 23.00 sampai 07.00 pagi waktu setempat,” tuturnya.

Diketahui, Kazakhstan, yang kaya energi, kini tengah menghadapi krisis terbesarnya dalam beberapa dasawarsa, setelah aksi-aksi protes berhari-hari atas kenaikan harga bahan bakar meningkat menjadi kerusuhan yang meluas.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (6/1) dalam kekerasan terburuk yang dilaporkan sejauh ini, polisi mengatakan puluhan orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di gedung-gedung pemerintah di kota terbesar di negara itu, Almaty, pada Rabu (5/1) malam waktu setempat.

“Tadi malam, pasukan ekstremis mencoba menyerang gedung-gedung pemerintah, departemen kepolisian kota Almaty, serta komisariat polisi setempat. Puluhan penyerang dibunuh,” kata juru bicara polisi Saltanat Azirbek, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax-Kazakhstan, TASS dan Ria Novosti. Video di media sosial pada Kamis ini menunjukkan toko-toko dijarah dan sejumlah bangunan terbakar di Almaty. Suara tembakan otomatis terdengar di jalan-jalan dan warga berteriak ketakutan.

Protes menyebar ke seluruh negara berpenduduk 19 juta jiwa itu minggu ini dalam kemarahan atas kenaikan harga LPG, yang banyak digunakan untuk bahan bakar mobil di barat negara itu. Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Almaty dan di Provinsi Mangystau untuk memprotes kenaikan harga itu tidak adil mengingat cadangan energi besar yang dimiliki negara yang merupakan eksportir minyak dan gas tersebut.

Para pengunjuk rasa dilaporkan telah menyerbu beberapa gedung pemerintah pada Rabu (5/1), termasuk kantor wali kota Almaty dan kediaman presiden, yang dilaporkan terbakar. Adapun menurut Kementerian Dalam Negeri, sampai saat ini setidaknya delapan petugas penegak hukum tewas dan 317 terluka dalam kekerasan itu.(JP)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini