radarbengkuluonline.com,BENGKULU- Visual Gigs Kolektif menyelenggarakan Pameran Seni Rupa yang ke 10 yang bertepat di Kedai Kerabat Jl. Pari, Pasar Berkas, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Pameran Seni Rupa tersebut dinamai dengan Redefinisi.
Suyitno (28) selaku Ketua Pelaksana Pameran Seni Rupa Redefinisi yang gemar melukis dan menggambar sejak 2011 menjelaskan, diadakannya Pameran Seni Rupa ini untuk membangun ruang kebudayaan alternative.
“Tujuan dilaksanakannya pameran ini untuk membangun ruang kebudayaan alternatif,” ujarnya saat dihubungi radarbengkuluonline.com Selasa (1/2).
Kegiatan rutin ini sudah rutin dilakukan Suyitno dan teman-temannya yang juga menyukai seni rupa. Bermodalkan tempat yang sederhana dan keberanian dari Suyitno dan teman-teman hingga sekarang sudah 10 pameran yang berhasil mereka selenggarakan. Pameran ini diselenggarakan dari tanggal 29 Januari - 5 Februari 2022. Mereka yang datang dan melihat langsung pameran ini tidak dipungut biaya untuk berkunjung ke Pameran ini.
Pameran yang ke 10 ini didukung oleh 4 Perupa yang berbakat yang ada di Bengkulu ini. Yaitu Indra Alfath, Topik Ajo, Ahmad Sarjoni dan Afrian Choirul Hidayat. Mereka menampilkan karya seni rupanya untuk dipamerkan.
“Karya ini baru dibuat di tahun 2022. Jadi, bukan karya yang lama. Tapi karya yang emang sengaja dibuat khusus untuk pameran tahun ini,” ucap Suyitno.
Antusias masyarakat dan para anak muda milenial terkhusus di Bengkulu sangat bagus dan memberikan dukungan. Hampir 200 pengunjung yang sudah menyempatkan melihat pameran tersebut. “Kalau sekarang malah lebih ramai. Apresiasi dari mereka sudah terbangun,” ujarnya.
Suyitno juga menjelaskan bahwa mereka juga mendapat kendala saat dilaksanakannya pameran ini. Itu terasa betul saat akan digelarnya pameran ini. Tapi, itu bukan halangan untuk tidak melaksanakan pameran. “Kendalanya yaitu seniman. Kegiatan seniman seperti kami belum terkomunikasi dengan baik saat ini. Mudah-mudahan setelah pameran ini akan lebih baik lagi,” tuturnya.
Dengan diselenggarakannya pameran ini Suyitno mempunyai harapan yaitu terciptanya ruang apresiasi yang ideal di Bengkulu. Karena sampai saat ini kurangnya tingkat apresiasi. (Mg-1)