radarbengkuluonline.com, SELUMA- Kenaikan dan kelangkaan minyak goreng juga berimbas ke pedagang gorengan. Mereka terpaksa menaikkan harga jualan mereka untuk menghindari kerugian. " Gorengan juga naik. Sulit cari minyak goreng, " kata Ramli (50) pedagang gorengan di kuliner Tais saat dihubungi radarbengkuluonline.com, Selasa (8/3). Sebelumnya harga gorengan di Tais Rp 1000 perbuahnya. Saat ini dipatok Rp 5000 untuk empat buahnya. " Istilahnya, beli Rp 5.000 gratis satu," guraunya. Tidak hanya gorengan, dampak kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng juga berimbas dengan pelaku usaha warung makan ayam geprek di Seluma. Sulitnya mendapat minyak goreng memaksa pemilik warung membuka tutup usaha. " Sudah keliling kemana-mana, minyak goreng banyak kosong," ujar Yogi Hitta Cane, pemilik warung makan ayam goreng dan geprek di lintas jalan raya Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat. Kendati minyak goreng langka dan harga melambung naik, namun dirinya mengaku tak menaikkan harga per porsinya. Sementara itu, pantauan di lapangan, harga minyak goreng kemasan rata-rata dijual Rp 23 hingga Rp 25 ribu per kilo gramnya. (One)
Harga Gorengan Ikut Naik di Seluma
Selasa 08-03-2022,15:34 WIB
Editor : radar
Kategori :