radarbengkuluonline.com, BENGKULU – Terkait langkanya minyak goreng (Migor) di Bengkulu dalam sepekan terakhir, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Bengkulu, Hj. Erna Sari Dewi SE (ESD) meminta pemerintah harus mengambil langkah cepat dan tepat dalam mengatasi hal tersebut. “Jadi, menyikapi kelangkaan Minyak Goreng ini kita melihatnya juga dengan harga di beberapa tempat untuk pengganti minyak goreng ini seperti minyak kelapa sangat tinggi dan memberatkan masyarakat. Saya juga selain sebagai wakil rakyat, juga merupakan Ibu Rumah Tangga tentu tau persis dan merasakan dampak dari langkanya Minyak Goreng ini. Ditengah pandemi Covid-19, dan Migor ini merupakan salah satu kebutuhan pokok rumah tangga maupun para pelaku usaha, jadi kita minta pihak eksekutif, kemudian Bulog untuk dapat terus melakukan Operasi Pasar,” ungkap ESD, Senin (7/3).
Sebelumnya dari Ketua Komisi I yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan, Srie Rejeki SH, dia mengatakan bahwa salah satu solusi yang bisa diambil oleh pemerintah daerah dengan memberi subsidi. “Perlu diketahui, naik turunnya harga CPO ini adalah mengikuti pasar dunia. Saat ini harga CPO sedang naik, meskipun harga jual dari petani juga naik, namun saat menjadi Minyak Goreng dan harga Minyak Goreng ini naik, kemudian masyarakat tidak siap. Sebab itu, pemerintah hendaknya bisa membuat kebijakan Migor ini ditekan. Misalnya harganya per Kg diratakan Rp 15 Ribu. Kemudian pihak penghasil Migor ini, beli bahan mentahnya. Nah saat harga bahan untuk membuat Migor ini naik, sementara pelaku usaha Migor ini harus bertahan diharga sebelumnya, tentu mereka akan rugi. Ketika itu terjadi, inilah kejadian sekarang, pelaku usaha tidak membuat Migor. Sebab itu, solusinya pemerintah memberikan subsidi, sehingga dengan subsidi itu nanti tidak ada pihak yang dirugikan,” ujar Srie. Kemudian dari Anggota Fraksi Golkar yang juga anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Adrian Wahyudi S.Sos, menambahkan, kondisi Migor langka ini, bukan hanya terjadi di Bengkulu. “Persoalan ini sudah menjadi persoalan nasional. Bukan hanya Bengkulu, tapi berbagai daerah lainnya. Dan salah satu solusinya mungkin Pemda bisa melakukan intervensi lewat Operasi pasar. Dan kalau saat OP beberapa waktu lalu itu terjadi ricuh, sebelum turun hendaknya tentu ada kajian terlebih dahulu, sehingga saat pelaksanaan OP dapat berjalan baik,” ujar Adrian Wahyudi. (idn).Minyak Goreng Langka, Solusinya Laksanakan Operasi Pasar
Selasa 08-03-2022,15:44 WIB
Editor : radar
Kategori :