Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (9)

Minggu 18-12-2022,11:33 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : Yar Azza

 

PENGANTAR REDAKSI:

Kota Bengkulu merupakan ibukota Provinsi Bengkulu. Kota yang memiliki nama kelurahan yang unik-unik itu juga memiliki riwayat tempo dulu. Apa itu? Yaitu, Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu. Bagaimana riwayatnya, silakan baca laporan khusus wartawan  RADARBENGKULUONLINE.COM    itu secara bersambung  ini sampai tuntas. 

Walaupun tulisan ini belum lengkap, setidaknya bisa jadi bahan masukan untuk semua pihak. Kalau pun ada kekurangan, ini bisa diperbaiki oleh tokoh masyarakat Bengkulu untuk menuju ke arah kesempurnaan.   (*)

 

Maharaja Sakti  Menikah dengan Putri Gading Cempaka 

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

 

RADARBENGKULUONLINE.COM - Adapun yang ditetapkan perbatasan Bangkahulu dengan Inderapura yaitu dari Teratak Air Hitam sampai ke Bukit Barisan batas sebelah utara.

Sebelah selatan berbatasan dengan air Lempuing sampai Bukit Barisan. Di sebelah timur berbatasan dengan bukit barisan. Yakni batas dengan Palembang. Itulah pegangan pemerintahan raja Bangkahulu yang disebut raja Sungai Lemau.

Tuanku Baginda Maharaja Sakti ini kemudian menikah. Ia beristrikan dengan Putri Gading Cempaka. Yaitu saudara dari Anak Dalam Muara Bangkahlu yang diambil dari Gunung Bungkuk.

Ia mempunyai anak satu orang yang berjenis kelamin laki-laki. Namanya Aria Bakau. Ia tinggal di Selebar. Ketika itu, dia mengambil pegangan. Yaitu, Bangkahulu hingga ke Tapak Jedah.  

Ketika Baginda Maharaja Sakti meninggal, maka Baginda Aria Bakau dijemput  oleh pesirah perwatin kembali ke Bangkahulu. Kemudian, dia diangkat menjadi kerajaan Bangkahulu menggantikan bapaknya.   

Pada zaman tuanku Baginda Aria Bakau menjadi raja di kerajaan Bangkahulu, datanglah dua orang laki istri. Dia datang dari Rupit. Dia mau menumpang tinggal di Bangkahulu.

Akan tetapi permintaannya jangan dimasukkan di bawah perintah pesirah empat itu. Karena, dia tinggal di Rupit turunan pesirah juga. Dia minta masuk di bawah perintah raja saja.   

Permintaannya itu dikabulkan Baginda. Yaitu yang dinamakan marganya Bang Aji. Kata Aji dalam bahasa Rejang  artinya raja. Tidak di bawah perintah Rejang Empat Petulai. Tetapi dia setegak seduduk dengan pesirah empat. Dia ini disebutkan sebagai asal nenek moyang orang Sekayun.  

Masa pemerintahan Baginda Aria Bakau ini berjalan aman dan lancar. Setelah itu, dia wafat. Ia kemudian digantikan anaknya. Anaknya itu bernama Tuanku Baginda Aria Kaduk. 

Aria Kaduk pun wafat. Ia dimakamkan di Karang Air. Setelah itu, Aria Kaduk digantikan oleh anaknya yang bernama Tuanku Baginda Aria Lemadin.

Sewaktu Tuangku Baginda Aria Lemadin menjadi raja di kerajaan, ia pindah membuat dusun di sebelah Kuala Sungai Lemau di sebelah Selatan. Dusun yang dibuatnya ialah di sebuah tanah yang bernama Gajah Mengeram. Kepalanya menghadap ke hulu sungai. Ekornya ke hilir Sungai yang disebelah kiri kananya ada sungai.  

Pada masa Tuanku Baginda Aria Lemadin memimpin  kerajaan, ia mendirikan Balai Buntar bertiang garu berlantai cendana, berkasau tulang ikan, beratap rambut bertukang tujuh. Sesudah balai itu selesai dibangun, tukang dibunuh. Dibuatlah kuburannya hanya satu. (bersambung)

 

Kategori :