MANNA, RADARBENGKULUONLINE.COM - 50 orang warga Bengkulu Selatan dinyatakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Itu terjadi selama tahun 2022. '' ODGJ rentan terjadi pada usia yang produktif. Seharusnya orang tersebut dimasa itu bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat. Baik untuk dirinya sendiri maupun keluarga, '' ujar Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Efredy Gunawan, S.STP, M.Si saat ditemui RADARBENGKULUONLINE.COM diruang kerjanya Rabu (28/12). Lebih lanjut dikatakan Efredy Gunawan, kalau berdasarkan data dari tahun 2020 sampai 2022 yang mengalami ODGJ mencapai 405 orang. Tetapi dari semua itu, hampir 90 persen dinyatakan sehat. "Tetapi kasus yang kita hadapi sekarang, adalah ODGJ yang sembuh tetapi kambuh kembali. Ini disebabkan oleh beberap faktor dari keluarga. Seperti kurangnya perhatian,komunikasi, serta interaksi antar keluarga yang membuat ODGJ tersebut mempunyai dunianya sendiri,"papar Efredy Banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi ODGJ. Yaitu karena faktor ekonomi. Bahkan pada saat remaja, salah dalam bergaul. Sehingga sering mengonsumsi obat - obatan terlarang. Seperti minum - minuman beralkohol, pemakai lem aibon, mengonsumsi Samcodin serta minum - minum obat batuk yang berlebihan. BACA JUGA:Sutarman: Apresiasi Langkah Pemerintah Daerah Soal Injatama Sehingga pada saat usia tersebut memasuki usia produktif,efek dari barang - barang haram tersebut bisa menyerang otak yang mengakibatkan tidak bisa berpikir baik,untuki itu diharapakan kepada masyarakat agar bisa memantau pergaulan anak - anaknya agar tidak salah pergaulan. BACA JUGA:Pisang Jantan Berbuah Lagi Usai Ditebang di RSUD Seluma "Kalau data yang kita lihat, ODGJ dominan berada di Kecamatan Kota Manna dan Seginim. Tetapi untuk mengatasi ODGJ kita sebagai pihak Dinsos terus berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Jiwa Bengkulu agar bisa melakukan penanganan yang lebih intensif kepada pasien yang kita kirim,"pungkas Efredy.(afa)
Warga Bengkulu Selatan Menderita ODGJ 50 Orang
Kamis 29-12-2022,06:49 WIB
Editor : Yar Azza
Kategori :