Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (26), Buat Jalan dari Bangkahulu ke Palembang

Rabu 04-01-2023,21:55 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : Yar Azza

 

PENGANTAR REDAKSI:

Kota Bengkulu merupakan ibukota Provinsi Bengkulu. Kota yang memiliki nama kelurahan yang unik-unik itu juga memiliki riwayat tempo dulu. Apa itu? Yaitu, Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu. Bagaimana riwayatnya, silakan baca laporan khusus wartawan  RADARBENGKULUONLINE.COM    itu secara bersambung  ini sampai tuntas. 

Walaupun tulisan ini belum lengkap, setidaknya bisa jadi bahan masukan untuk semua pihak. Kalau pun ada kekurangan, ini bisa diperbaiki oleh tokoh masyarakat Bengkulu untuk menuju ke arah kesempurnaan.   (*)

 

Buat Jalan dari Bangkahulu ke Palembang 

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

 

RADARBENGKULUONLINE.COM - Pada tahun 1831-1833 Asiten Residen I.H.Knoerk menggantikan asisten residen E. Francis. I.H Knoerle ini berlainan  tabiatnya dari asisten residen  yang digantinya.

Knoerle ternama seorang amtenar yang pemanas lagi pemarah. Kemauannya mesti diturutkan pada bangsa Bumi Putera. Bangsa Bumi Putera dipandangnya budak pajaknya. Cita-cita Knoerle buat menambah keuntungan  pemerintah bukan sedikit.

Beliaulah mengadakan pertanian kopi dengan paksa. Untuk pekerjaan ini ditempatkannya beberapa amtenar  di luar Kota Bangkahulu. Beliaulah menguatkan pertanian lada kecil. Dialah yang mulai berusaha membuat jalan dari Bangkahulu ini sampai ke residen Palembang.

Ketika itu huluan keresidenan Palembang belum takluk pada pemerintahan Belanda ialah tanah Rejang, Sindang Pasmah dan Empat Lawang.

Knoerle inilah yang mula-mula mencari jalan akan menghilangkan landschap Selebar, Landschap Sungai Hitam, Lanschap Sungai Lemau. Atau kalau tidak bisa dimatikan  Landschap, biarlah diberatkan tanggungan dan pekerjaan regent-regent yang memerintahkan landschap itu.

Knoerle inilah yang menurunkan derajat orang bangsawan kota ini. Ia menyatakan pada pemerintahan mula-mula sekali bahwa orang-orang bangsawan disini sekongkol dengan penjahat-penjahat dan sebagainya. 

Waktu itulah Pangeran Selebar mendapat gaji $150 sebulan. Regent Sungai Lemau $ 400 sebulan dan regent Sungai Hitam $600 sebulan.

Oleh karena Voorstel Knoerle, akhirnya gaji Pangeran Selebar itu menjadi $300 setahun. Regent Sungai Lemau dan Sungai Hitam  gajinya diturunkan masing-masing sampai $900 setahun.

Pada tahun 1832 Knoerle pergi ke Mukomuko dan dibawanya sendiri Sultan Mukomuko dengan cara kekejaman pindah ke Bangkahulu. Gunanya, supaya Sultan itu menyerahkan pemerintahan Mukomuko kepada seorang saudagar Eropa bernama Boen.

Kemauan dan cita-cita Knoerle tidak dapat sokongan dari pemerintah agung . Boleh dikatakan Voorstelnya itu hanya diterima satu persen saja.

Buktinya, ternyata dalam surat pada G.G pada tanggal 4 Juli 1833, dalam surat itu dizahirkannya (dituliskannya) kekesalan hatinya pada pemerintah  selaku orang marah .

Diantaranya diwartakan dalam surat itu bahwa dia menyuruh  tanam satu miliun pohon kopi dengan uang yang diizinkan oleh G.G, yakni tak seberapa banyaknya.

Dan disebutkan pula dalam surat itu bahwa pekerjaan memerintah  bertanam kopi itu sebenarnya bukan suatu pekerjaan  yang mudah. Lantaran perintah menanam kopi itulah, residen Farr akhirnya dipenggal orang pada tahun 1807.

Sekarang, kata Asisten Residen Knoerle, saya sudah bersusah payah. Tetapi susah payah saja itu jadi seorang yang putus asa. Karena  tiada dapat bantuan dari pemerintah yang agung .

Yang saya harapkan dan saya kira tak dapat tidak  pemerintahan Agung akan memberikan sokongan tadi. Demikianlah ringkasan bunyi suratnya pada G.G itu.

Knoerle menjalankan pemerintah dengan kekerasan  yang luar biasa. Chefnya Ridder  de Steurs, yaitu residen Padang memberi teguran dengan surat supaya Knoerle jangan string menjalankan pemerintahan.

Pada tanggal 9 Juli 1833 Knoerle dibunuh orang di Dusun Tanjung. Ketika itu dia sedang  di dalam tourney. Orang yang membunuh itu bukan seorang saja, tetapi adalah banyak.

Seorang dari pembunuh itu  dapat ditangkap. Tetapi bukan dengan badan yang hidup, melainkan sudah dengan dibunuh lebih dahulu dan barulah orang bawa mayatnya .

Mayatnya itu dimasukkan  orang di dalam sangkar besi dan dipetieskan oleh Pangeran Rard. Hukuman kepada mayat itu mesti digantung. Itulah timbangan di Pengadilan Raad supaya orang takut membunuh pembesar-pembesar negeri.

Pembunuhan Knoerle itu ialah berhubungan dengan perbuatannya yang menyakitkan hati  rakyat. Yang mengambil bagian dalam pembunuhan itu adalah seorang Inggris.(bersambung)

 

 

 

Kategori :