Serius, Orangtua Harus Awasi Pergaulan Anak

Senin 09-01-2023,03:19 WIB
Reporter : Agus
Editor : Yar Azza

 

BENTENG, RADARBENGKULUONLINE.COM - Terungkapnya kasus asusila yang menimpa anak dibawah umur di Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Benteng diawal tahun 2023 ini harus menjadi perhatian serius para orangtua (ortu) agar dapat memberikan perhatian lebih kepada anak-anaknya.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Pondok Kelapa, Aipda Jumral Lebi menjelaskan, kronologis kejadian, pelaku inisial AZ dan korban yang berstatus pelajar SMP ini sebelumnya berkenalan melalui media sosial Facebook. Lalu setelah merasa dekat, keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan asmara.

Diduga karena pelajar tersebut masih polos, pelaku lantas memanfaatkannya untuk merayu korban dengan mengajak berhubungan badan, hingga akhirnya kemudian korban kepincut dengan rayuan pelaku AZ (22) dan melakukan perbuatan terlarang tersebut di kebun sawit belaksang kos-kosan pelaku. 

"Perbuatan ini dilakukan tanggal 11 November 2022 kemarin," terangnya.

Ditambahkan, kejadian ini terungkap saat kakak korban tidak sengaja melihat isi chat di media antara pelaku dan korban. Melihat adiknya diperlakukan tidak senonoh sang kakak lantas melaporkan kejadian tersebut kepihak yang berwajib. 

"Korban saat ini telah mendapatkan pendampingan dari DP3AP2KB Kabupaten Benteng. Sedangkan pelaku sudah diamankan di sel Polsek Pondok Kelapa setelah sebelumnya sempat melarikan diri ke Kota Bengkulu," jelasnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Benteng, Ir.Wijaya Atmajaya,M.Si mengimbau masyarakat Kabupaten Benteng  agar meningkatkan pengawasan dan perhatian kepada anak untuk melindungi anak dari tindak kejahatan, khususnya asusila seperti yang terjadi di Kecamatan Pondok Kelapa.

BACA JUGA:Sampah Menumpuk Diberbagai Titik di Timur Indah, Warga Resah

"Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi belakangan ini sangat memprihatinkan. Orangtua harus meningkatkan pengawasan untuk melindungi anak," tegasnya.

Menurutnya, kurangnya perhatian orangtua bisa jadi menjadi celah bagi pelaku asusila mengincar anak di bawah umur. Kesibukan orangtua mencari nafkah membuat perhatian orangtua terhadap anak menjadi berkurang.

Tak hanya itu, sistem pembelajaran yang sebelumnya sempat daring juga membuat anak lebih banyak bersentuhan dengan gawai, juga dikhawatirkan membawa dampak kurang bagus. 

"Media sosial bisa membawa dampak negatif bagi anak di bawah umur jika penggunaannya tidak diawasi orangtua," terangnya.

BACA JUGA:Tidak Gentar, Guru Honorer Ini Bertaruh Nyawa Demi Tugas Mulia, Tumpukan Limbah Batu Bara jadi Sahabat

Ditambahkan, sopan santun anak dalam berpakaian juga perlu perhatian agar tidak mengundang kejahatan. Orangtua jangan membiarkan anak berpakaian seksi. Karena, dikhawatirkan malah mengundang orang berniat jahat.

"Kami terus memantau dan berupaya membantu. Kami menangani kasus asusila dan KDRT sesuai kapasitas kami. Seperti pendampingan korban agar tidak lagi trauma. Semua ada tugas pokok dan fungsi masing-masing," tegasnya. 

Kategori :