Karya : Ways
Pikiranku tak mampu menjawab telingaku Merasuk jelas kata menghujam gendang suaraku Keras, sekeras dentuman gunung semeru Letupan dan ngangahan magma hingga deruan debu Akalku tetap tak mampu Menangkap, kata apa itu? Rumah Tuhan katanya BACA JUGA:Begini Cara Membuat Nasi Liwet Rice Cooker yang Enak Ibad kemudian menukasku Ayo nunggu apa kamu? Kini mulutku terhenti, membeku lidahku Mataku, sekujur tubuhku mengaku Kini akal mendobrakku Meronta disertai teriakan-teriakan gerutu Gerutunya; Dimana rumah Tuhan, Tuhan siapa dan Tuhan mana yang kamu tuju Hingga kini memahami belum mampu BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (7) - Pindah Rumah Kontrakan ke Peramuan Ibad kembali menukasku Ayolah Naf Suara panggilan sudah menyeru Oh, rumah Tuhan itu maksud kamu Barulah sedikitku tahu Bergegas aku menuju suara itu Tepat di pintu itu Pintu gagah dari baja Tiba-tiba terhenti kaku Mataku melalang memotret hadapan Mengintai tajam dari kiri ke kanan Pikiranku membaca gambar-gambar potretan Akalku bertanya; rumah Tuhan katanya BACA JUGA:Daging Kambing Itu Merupakan Daging Tersehat di Dunia? Bagaimana bisa rumah Tuhan dikelilingi tembok angkuh menghalang angin ke istana si fakir Bagaimana bisa rumah Tuhan berpintukan pongah menciutkan nyali bersinggah musyafir Bagaimana bisa rumah Tuhan berkesan lingkaran segelintir Bagaimana bisa rumah Tuhan dipenuhi mata curiga tanpa pikir Benarkah semacam ini rumah Tuhan katanya BACA JUGA: Keutamaan dan Hikmah Ibadah Kurban Ibad kembali menimpaliku Hai Naf Sudahlah ayo masuk, mengajakku Simpul – simpul ketuhanan runtuh dimataku Rumah tuhankah itu Atau Rumah wakil tuhan berjubah pengabdi Mu BACA JUGA:Selalu Berbaik Sangka kepada Allah Bengkulu, 29 Juni 2023 Ways adalah Pengajar Ponpes Darussalam Kota Bengkulu
Kategori :