4. Sambiaghian
Masyarakat Serawai kental akan budaya gotong royong. Saling bantu satu sama lain. Termasuk dalam aktivitas bertani. Baik itu kebun atau sawah.
Ada satu kebiasaan dari masyarakat Suku Serawai Bengkulu Selatan, khususnya ibu-ibu melakukan aktivitas ke kebun/sawah secara bergantian atau bergiliran seperti arisan tanpa menerima upah. Imbalannya, nanti orang yang pernah kita bantu juga akan membantu kita membersihkan atau mengolah kebun.
Pekerjaan demikian disebut sambiaghian oleh suku Serawai. Catatannya sambiaghian ini tidak menerima upah. Kalau pekerjaan membantu orang lain mengurus lahan kemudian diupah, dalam bahasa Serawai Manna disebut aghian / harian.
5. Ngebun
Masih soal garap-menggarap lahan. Tapi ini pasti sudah bisa dikira-kira. Ya, ngebun artinya menggarap kebun.
Sebelum tanaman sawit menyerbu tanah Serawai, masyarakat setempat umumnya berkebun kopi. Jadi kalau ada seseorang berkebun kopi, artinya orang itu sedang ngebun.
Untuk panen kopi atau memetik kopi ada juga istilah sendiri, bukan ngetam. Tapi, mutigh. Mutigh kopi itu istilah panen memetik buah kopi dalam bahasa Serawai Bengkulu Selatan.
6. Uncam-uncam