BACA JUGA:Pemberhentian Junaidi dari Kadis Perikanan Mukomuko Bisa Diseret ke Pengadilan,
Terdapat 7.510 orang atau 0,48 persen penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Untuk masyarakat yang tidak bekerja karena COVID-19 ada sebanyak 526 orang. Serta penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19, sebanyak 4.170 orang.
Dilain sisi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu Edwar Hepy mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapat data ril berapa jumlah penggangguran di Bengkulu. Namun Dia memperkirakan jumlah pengangguran di Bengkulu bisa mencapai 500 orang. Dan menurut Dia, pengangguran di dominasi oleh siswa atau mahasiswa yang baru tamat kuliah.
Lebih rinci disampaikan pula bahwa perhitungan jumlah pengangguran di Bengkulu masih dilakukan sehingga akan mendapat data yang riil. Pendataan ini juga melibatkan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu karena ingin tahu berapa siswa yang baru saja tamat. Meski pun data yang didapatkan tersebut cukup rendah dibanding daerah-daerah lain, pihaknya tetap akan warning untuk menekan angka pengangguran di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Program Job Fair Bengkulu Buka 556 Lowongan Kerja, Ayo Datang ke Lokasi Tanggal 11 Oktober
"Pengangguran di Bengkulu ini rendah. Namun, yang banyak ini yang tamat SMA/SMK, jadi itu yang belum dapat laporan ke kita. Makanya kita bekerjasama dengan Disdikbud supaya kita tahu berapa tamatan SMA dan SMK di Provinsi Bengkulu. Saat ini kita belum tahu riilnya," ujar Edwar.
Edwar mengatakan, Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, sebelumnya juga sudah memberikan arahan kepada Balai Latihan Kerja (BLK) Bengkulu untuk aktif memberikan pelatihan terhadap kemampuan para pencari kerja (pencaker).
Ditargetkan, tenaga kerja di Provinsi Bengkulu tahun ini bisa diserap sebanyak mungkin.