"Bahkan beliau itu karena keberhasilannya dapat sekian pucuk senjata kalau tidak salah beliau mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari mayor ke letkolnya. Saya kagumlah sama beliau," bebernya.
Lanjut Dudung, saat dirinya sudah menyandang kapten, Prabowo mengagendakan beberapa perwira muda untuk dikursuskan Bahasa Inggris selama 6 bulan di Jakarta atau tepatnya di Kopassus lalu diberangkatkan ke luar negeri untuk mengambil S2.
BACA JUGA:Karakter 5 Zodiak Ini Memiliki Rasa Sayang yang Sangat Besar Kepada Ibunya
Dudung menyebut lulusan-lulusan SMATN juga disekolahkan langsung ke Amerika maupun ke Inggris.
Lebih lanjut, ia menceritakan pertemuannya dengan Prabowo yang sudah menjadi Menhan. Dudung menyebut Prabowo sangat peduli dengan akademi militer.
"Kemudian saya bertemu lagi, saya sudah gubernur, beliau Menhan. Akademi militer dibangunnya begitu megah sekarang. Artinya beliau berpikir bahwa kita jangan kalah sama West Point karena West Point begitu megah, bangsa kita adalah bangsa yang besar,” jelasnya.
“Kita tunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa kita juga memiliki akademi militer yang hebat. Dan bukan hanya akademi militer saya lihat, AU, AAL, itu dibangun sama beliau," tambahnya.
Diakui Dudung, kinerja Prabowo sebagai Menhan semakin terasa ketika dirinya menjadi KSAD karena Prabowo memperhatikan persoalan alutsista yang diusulkan TNI.
"Dan semakin terasa pada saat saya sebagai KSAD dan beliau Menhan. Apapun permintaan-permintaan saya kepada beliau, alutsista yang kita inginkan, jadi yang tadi kita singgung masalah pertahanan, masalah alutsista, banyak yang tidak paham. Sebetulnya alutsista itu kita sendiri yang mengusulkan, jadi kepala staf angkatan, jadi bukan keinginan Pak Prabowo sebetulnya," ungkap Dudung.