"Yang lebih mengejutkan lagi,uang hilang didalam buku tabungan tersebut,setelah dilakukan prin rekening koran diambil pada hari Minggu (04/02) yang lalu. Sedangkan kalau mau mengambil dengan buku bisa dipastikan bank tutup, satu-satunnya jalan pasti menggunakan ATM, sedangkan KPM ini tidak memiliki ATM,"ujarnya terkejut.
Jangan sampai adanya permainan yang justru merugikan orang lain,padahal pihak Dinsos berharap dengan adanya bantuan ini bisa sedikit membantu perkonomian masyarakat walupun hanya Rp.300.000,- perbulannya.
BACA JUGA:Update Harga Sepeda Motor Listrik Viar N1 Terbaru, Desain Mewah, Lincah dan Irit
BACA JUGA:Harga Motor Listrik GT Hurricane Terbaru Dijual dengan Harga Terjangkau
Yang mana tujuan ini,untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat justru malah terjadi kejadian seperti ini .Kalau hal ini bisa terjadi dengan satu orang, bisa saja terjadi dengan yang lain,coba saja kalau hal ini terjadi kepada 100 KPM dikali Rp.300.000,- ditambah lagi dua bulan merima sudah berapa uang yang hilang.
"Untuk sistem tunai untuk penerima BPNT itu berjumlah 13.000 ribu orang lebih. Untuk PKH berjumlah 8000 ribu orang.Padahal Bansos ini kita usulkan berharap akan ada azas manfaatnya kalau seperti ini seolah bermain sistem lebih baik kita putuskan saja dari pada menguntungkan oknum,"pungkas Syarial.