Abby dan Brittany berbagi organ vital dan sistem peredaran darah. Meskipun mereka memiliki dua kepala, mereka hanya memiliki satu tubuh di bawah pinggang.
Abby mengontrol sisi kanan tubuh mereka sementara Brittany mengontrol sisi kiri. Orang tuanya memutuskan untuk tidak melakukan operasi caesar setelah melahirkan karena dianggap terlalu berisiko.
Apakah Kembar Siam Abby dan Brittany Bisa Berhubungan Seksual?
Banyak netizen yang mempertanyakan kehidupan seks Abby dan Brittany, terutama setelah Abby menikah.
Jadi, apakah saudara kembar Abby dan Brittany boleh berhubungan seks?Menurut Alice Dreger, profesor kedokteran klinis humaniora dan bioetika di Fakultas Kedokteran Universitas Lodde Feinberg, Alice Dreger, Abby dan Brittany boleh berhubungan seks.
Ia berhipotesis bahwa kembar identik memiliki hasrat seksual seperti orang pada umumnya.
Meskipun mereka mungkin merasa bingung dengan hasrat seksualnya, seperti yang dialami banyak orang.
Kebingungan mereka hanyalah kebingungan orang yang tidak mengenal mereka sama sekali.
Mengenai kehidupan seks si kembar, termasuk Abby dan Brittany, orang-orang di sekitar mereka mungkin melihat mereka sebagai kepribadian yang berbeda namun normal.
Fakta bahwa kembar siam seperti Abby dan Brittany memiliki alat kelamin yang sama menimbulkan banyak pertanyaan.
Dreger menekankan bahwa tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti. Namun, saraf, otot, hormon, dan psikologi dapat menjadi faktor yang menentukan siapa yang merasakan apa.
Namun sayangnya, pendapat Dreger hanya sekedar tebakan. Pasalnya, belum ada penelitian yang secara khusus mengamati kehidupan seks kembar siam.
Alice Dreger mengilustrasikan kehidupan seks kembar identik dengan kisah Chang dan Eng Bunker, yang dikenal sebagai “si kembar siam” karena mereka datang dari Thailand (sekarang Thailand).
Pada bulan April 1843 Chang menikah dengan Adelaide Yates, sedangkan saudaranya Eng menikahi saudara perempuan Adelaide, Sallie Yates.
Chang dan Adelaide memiliki 10 anak, sedangkan Eng dan Sallie memiliki 12 anak. Fakta ini menunjukkan bahwa kedua bersaudara tersebut pernah melakukan hubungan seksual.
Alice Dreger juga menyebutkan bahwa kehidupan seks kembar siam juga tercermin dalam anamnesis, di mana beberapa ahli bedah secara terbuka menyebut seksualitas sebagai motivasi untuk operasi pemisahan.