RADAR BENGKULU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu bersama Museum Bank Indonesia menggelar Pameran Uang di Benteng terbesar Inggris yakni Fort Marlborought Bengkulu.
Pameran uang yang digelar ini merupakan rangkaian dari event FeKDi dan FeSyar 2024 yang diisi dengan kegiatan momentum Peringatan 2 Abad Traktat London yang dilaksanakan Bank Indonesia Bengkulu bersama pemerintah daerah.
Berlokasi di Benteng Marlborought sebagai benteng peninggalan Inggris terbesar di Asia ini, Museum Bank Indonesia akan memamerkan koleksi uang logam dan uang kertas lintas zaman, mulai dari zaman kerajaan, periode penjajahan, perjuangan hingga waktu kemerdekaan pada tanggal 4 dan 5 Mei 2024.
BACA JUGA:Ingin Sukses, Pemkab Bengkulu Utara Terus Matangkan Persiapan Pelaksanaan MTQ ke XXXVI
BACA JUGA:Dr. Haryadi Siap Maju Pemilihan Bupati Bengkulu Utara Jika Diusung Golkar dan Didukung Masyarakat
Selain pengunjung dapat melihat bentuk dari uang dari beberapa waktu lampau, masyarakat juga dapat menyaksikan dan mendapati sejarah perjalanan uang dari dulu hingga kini.
Semua koleksi uang kertas dan logam serta perjalanan sejarahnya secara khusus disiapkan Bank Indonesia sebagai bahan edukasi terhadap setiap pengunjung pameran uang.
Bank Indonesia menyebut, dengan adanya pameran uang ini dapat meningkatkan serta menstimulus kesadaran masyarakat terkait pentingnya rupiah dalam sejarah bangsa Indonesia.
Kemudian akan meningkatkan rasa kebanggaan sebagai orang Indonesia dari rupiah.
Disamping itu juga diharapkan dengan pameran uang dapat menambah rasa cinta, bangga dan paham masyarakat terhadap rupiah.
Dari Museum BI, Zaenal Erlangga menuturkan, pihaknya akan menghadirkan uang kuno yang relevan dengan sejarah Bengkulu.
Antara Bengkulu-Inggris- Belanda. Kemudian akan membawa koleksi uang gambar Bung Karno yang ada relevansinya terhadap sejarah Bengkulu terhadap kemerdekaan RI.
Disamping itu juga, Museum BI akan membawa koleksi Uang Love Bengkulu, Uang unik.
Uang keluaran Inggris yang pernah beredar di Bengkulu. Uang ini beredar juga di Bugis, Jawa dengan menggunakan kepingan logam yang disesuaikan dengan konteks kedaerahanya. Misalkan daerah Sumatera ada tulisan Arab Melayu. Bahasa Arab Jawa. Ini bisa dibaca publik juga saat pameran.
Diwawancarai via zoom, Zaenal juga mengatakan, Museum BI akan membawakan Orida Bengkulu dan Orida Curup bagian keresiden Sumatera Selatan. Ori (Oeang Reopublik Indonesia) adalah mata uang pertama Negara Indonesia.