Serda Yarmansyah mengungkapkan hal tersebut guna memberikan contoh kepada masyarakat atau lebih tepatnya para pembudidaya ikan nila, agar tidak menyerah dengan kondisi pakan ikan pabrikan yang melambung tinggi.
Ya, dengan pakan ikan yang kita bisa buat sendiri, tentunya bisa menekan angka pembelian pakan pabrikan.
Serda Yarman mengaku, dengan pakan olah sendiri tersebut bisa mengurangi 25 persen biaya pakan jika dibandingkan dengan pakan pabrikan.
''Jika dikalkulasikan, perkilogram pelet ikan buatan sendiri ini, dimodal hanya berkisar Rp 7 ribu perkilogram. Sedangkan harga pelet ikan pabrikan saat ini mencapai Rp 11 ribu sampai dengan Rp 14 ribu, "sambungnya.
Serda Yarmansyah juga telah membawa sampel hasil produksi pelet ikan mandiri tersebut ke lembaga penelitian Universitas Bengkulu dan hasilnya kadar gizi ini sudah mencapai 23 persen kandungan gizi yang dibutuhkan oleh ikan.
"Jadi pengaruhnya, biasanya kalau pakai pakan pabrikan bisa panen 100 hari atau 3 bulan 10 hari, kalau pakai pakan produksi mandiri ini perlu waktu 4 bulan 10 hari sampai dengan 5 bulan. Atau lebih lama sebulan, " jelas Serda Yarman.
Adapun bahan yang digunakan adalah, dedak padi, tepung jagung, tepung ikan, tepung kijing dan tepung tapioka.
Camat Arga Makmur, Syafaruddin menyambut baik dengan diadakannya materi tambahan sosialisasi tata cara pembuatan pakan ikan mandiri yang diberikan oleh anggota Kodim 0423/BU, Serda Yarmansyah.
Dia berharap dengan pelatihan pembuatan pakan ikan mandiri ini bisa mengatasi permasalahan petani ikan yang ada di Kecamatan Arga Makmur.