RADAR BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memeriahkan acara Halal Bihalal Ikatan Jang Pat Petulai (IKJPP) Bengkulu yang diselenggarakan di Balai Adat Jang Pat Petulai Bengkulu pada Minggu, 5 Mei 2024.
Dalam acara tersebut, Gubernur Rohidin Mersyah dan M Saleh duduk berdampingan.
Saat tiba diacarapun, Rohidin disambut hangat oleh Ketua Umum IKJPP Provinsi Bengkulu, M. Saleh.
Dalam balutan pakaian muslim serba hitam, Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan apresiasi atas kehadiran masyarakat Ikatan Jang Pat Petulai Provinsi Bengkulu, terutama suku Rejang yang merupakan suku terbesar di Bengkulu dan memiliki aksara sendiri.
"Hari ini saya menghadiri Halal Bihalal Ikatan Keluarga Jang Pat Petulai Bengkulu. Rejang ini merupakan salah satu suku terbesar yang memiliki aksara sendiri," ujar Gubernur Rohidin Mersyah.
Selain menyambut kehadiran masyarakat suku Rejang, Gubernur Rohidin Mersyah juga turut membagikan kabar baik terkait penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
BACA JUGA:Versi Lembaga Survei MSCI, Elektabilitas Helmi Hasan Lebih Tinggi dari Agusrin dan Rohidin Mersyah
Penghargaan ini diberikan atas upaya Pemerintah Daerah dalam menjaga bahasa daerah, termasuk bahasa Rejang.
"Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya pelestarian bahasa daerah, termasuk bahasa Rejang. Kami sangat mengapresiasi anak SD yang berpidato dalam bahasa Rejang di hadapan Mendikbudristek," ungkap Gubernur Rohidin Mersyah.
Sementara itu, Ketua Umum IKJPP Provinsi Bengkulu, M. Saleh, menambahkan bahwa kehadiran IKJPP di Bengkulu bertujuan untuk membantu dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam membangun Provinsi Bengkulu yang maju dan berkembang.
"Kehadiran IKJPP ini tidak hanya untuk merayakan Halal Bihalal secara rutin setiap tahun, tetapi juga untuk bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam membangun Provinsi Bengkulu yang lebih baik," ungkap M. Saleh.
Menariknya, sejarah suku Rejang yang dipercaya berasal dari Rhe Jang Hiang, seorang leluhur suku Rejang yang bermula dari Mongolia, menjadi cermin kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh masyarakat Bengkulu.