RADARBENGKULU - Para pembaca rahimakumullah, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Belajar Dari Doa Nabi Ibrahim.
Materi ini ditulis oleh Ustadz M. Sururi, S.Th.I., M.H.I. Ia adalah Ketua APRI Kota Bengkulu. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Besar Al-Amin, Jalan RE Martadinata Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Dzat yang tak henti-hentinya melimpahkan karunia dan nikmat-Nya kepada kita semua, termasuk nikmat taufik, hidayah, dan nikmat berjamaah seperti sekarang ini.
Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada Baginda Alam, Habibana Muhammad Saw. Shalawat dan salam juga semoga terlimpah kepada para sahabat, para tabiin, tabi tabiinnya, hingga kepada kita semua selaku umatnya.
Mudah-mudahan kita selalu mendapatkan hidayah untuk senantiasa mengikuti ajarannya dan kelak di akhirat mendapatkan syafaatnya.
Ma’syiral muslimin rahimakumullah
Salah satu doa yang disampaikan Nabi Ibrahim diabadikan oleh Allah di Dalam Al Quran yang artinya:
''Ya Allah, ya Tuhan kami, dan utuslah pada mereka seorang rasul dari golongan mereka yang membacakan ayat–ayat-Mu dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah dan mensucikan jiwa-jiwa mereka.'’ (Al-Baqarah : 129)
Antara dipanjatkannya doa ini dengan diutusnya Nabi SAW kurang lebih berjarak sekitar 4.500 tahun. Nabi Ibrahim memiliki anak pertama Ismail. Dari Ismail turun 11 keturunan.
Diantaranya Adnan. Dari 11 keturunan ini muncul 21 generasi dan dari Adnan ini muncul namanya Quraisy. Total antara Nabi Ibrahim dengan Nabi SAW kira–kira berjarak 42 generasi. Yang mana 42 generasi ini memiliki umurnya masing–masing. Ini dari sisi Ismail.
Jadi doa ini dikabulkan oleh Allah ketika sudah berumur 4200 tahun, empat ribu lebih dua abad. Nabi Ibrahim tidak hanya mendoakan dirinya sendiri dan kaumnya sendiri.